Heboh Rumor Putra Mahkota Arab Saudi Kunjungi Israel, Benarkah?

Tanpa konfirmasi, rumor tentang kunjungan Pangeran Mohammed bin Salman ke Israel bak bola liar. Kedua negara tak punya hubungan diplomatik.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Sep 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 16:02 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman
Mohammed bin Salman ditunjuk jadi putra Mahkota Arab Saudi (Foto:Hassan Ammar/AP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dikabarkan melakukan kunjungan rahasia ke Israel di tengah fakta bahwa kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik.

Desas-desus tentang kunjungan penting tersebut bermula ketika seorang koresponden di salah satu radio di Israel, Simon Aran, mengumumkannya di Twitter. Aran menuliskan bahwa seorang tokoh senior Arab melakukan kunjungan ke Tel Aviv pekan lalu.

Seperti dikutip dari The Jerusalem Post pada Selasa (12/9/2017), sebuah radio berbahasa Arab di Israel melaporkan bahwa figur senior yang dimaksud adalah seorang pangeran Saudi. Ia dikabarkan bertemu dengan dengan sejumlah pejabat senior Israel untuk mendiskusikan perdamaian regional.

Adapun kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri Israel menolak untuk mengomentari kabar tersebut.

Salah satu media Arab memuat dalam laporannya bahwa pejabat senior yang dimaksud adalah Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Kabar yang sama juga dilaporkan sejumlah media Arab seperti Al-Araby Al-Jadeed, Al Akhbar, dan Al-Quds Al-Arabi.

Sementara itu, media Elaph, melaporkan pada hari Jumat lalu bahwa memang benar ada kunjungan dari seorang pejabat senior Arab. Namun, yang bersangkutan bukan pejabat Saudi melainkan Qatar.

"Seorang sumber senior mengatakan bahwa pejabat tinggi Qatar secara diam-diam telah mengunjungi Tel Aviv pada pertengahan minggu lalu dan mendiskusikan isu keamanan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu," tulis Elaph dalam laporannya.

"Sumber tersebut menambahkan bahwa kunjungan tersebut berlangsung selama dua hari sebelum pertemuan dengan emir Kuwait Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dan Presiden Donald Trump untuk membahas krisis diplomatik Qatar".

Lebih lanjut dalam laporannya Elaph menyebut, "Utusan senior Qatar membahas masalah keamanan dengan perwakilan Israel, termasuk langkah militer yang menyangkut Doha karena potensi meningkatnya krisis dengan Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab".

"Pejabat Qatar menjelaskan situasi rapuh di negaranya dan berharap Israel akan mengurangi tensi bahkan menyelesaikan krisis melalui upaya di balik layar. Menurut laporan, Israel akan menyelidiki masalah ini. Sumber resmi Israel menolak untuk mengonfirmasi atau menampik kabar tersebut."

Israel-Arab Tengah Mesra?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihaknya tengah menikmati "hubungan terbaik" dengan dunia Arab, kendati tanpa kesepakatan damai dengan Palestina. Demikian laporan Al Araby pada 6 September 2017.

Menurut Netanyahu, hubungan Israel dengan Arab saat ini merupakan yang terhebat dalam sejarah negaranya. Hal tersebut disampaikan Netanyahu saat bicara dengan pejabat di Kementerian Luar Negeri Israel.

Israel memiliki perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania. Dan dalam beberapa tahun terakhir, kedekatan Tel Aviv dengan sejumlah negara Sunni dilaporkan meningkat seiring dengan kekhawatiran yang sama, yakni meningkatnya pengaruh Iran di kawasan.

Meski demikian tuntutan atas lahirnya resolusi konflik Israel-Palestina tak berhenti. Demi mencapai tujuan tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutus menantunya yang berdarah Yahudi, Jared Kushner, untuk memulai kembali negosiasi antara Israel dan Palestina yang beku sejak tahun 2014.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya