Liputan6.com, Melbourne - Tahun lalu, pria Australia bernama Andrew Taylor ini mulai membatasi jenis makanan yang dikonsumsinya. Ia lalu memutuskan hanya menyantap kentang dalam rangkaian dietnya.
Saat memulainya, bobot pria dari negara bagian Victoria tersebut 151,7 kilogram. Ia mengalami obesitas karena terlalu banyak mengonsumsi gorengan, es krim, kue, cokelat, dan piza.
Sekarang, setelah 12 bulan, bobotnya pun berkurang sebanyak 50 kilogram. Berkat diet kentang yang dilakukannya.
Advertisement
"Saya sadar ketagihan makanan. Saya pun berpikir bagaimana orang ketagihan alkohol dan narkoba bisa melepaskan diri...," jelas Taylor seperti dikutip dari news.com.au pada Selasa (26/9/2017).
Baca Juga
"Orang tak bisa melepaskan diri dari makanan, tapi saya ingin melakukannya sebisa mungkin dan mencari alternatif lain yang masih bisa dikonsumsi. Kentang lah jawaban terbaiknya."
"Bisa dibilang, orang mendapatkan semuanya dari kentang. Semua orang tahu ada banyak karbohidrat di dalamnya, tapi ada juga protein dan lemak secukupnya. Kentang adalah sumber yang bagus untuk serat, vitamin C, dan zat besi."
Mungkin tak ada dokter di dunia yang akan meresepkan rencana pembatasan makan seperti itu. Panduan kesehatan Australia pun menyarankan diet seimbang terdiri dari karbohidrat, sayuran, daging dan lemak.
Tapi sejumlah pakar mengatakan bahwa rencana diet Taylor mungkin tidak seburuk yang dibayangkan.
"Bicara soal uang dan tekanan darah, tidak ada yang mengalahkan kentang bakar," ujar Profesor Gizi Klinis di Boston University, Joan Salge Blake.
Menurut Australian Popular Science, kentang putih mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan untuk membentuk protein, memperbaiki sel, dan melawan penyakit.
Lima butir kentang setiap hari dapat memenuhi syarat untuk itu, tapi para pakar memperingatkan bahwa kudapan yang hanya terdiri dari kentang nantinya bisa menyebabkan kekurangan vitamin.
Jurnalis Ellen Airhart menuliskan, "Nah, di situlah peran ubi. Tambahkan ubi yang berwarna oranye, yang secara teknis berasal dari taksonomi yang berbeda dari kentang putih."
Ubi bisa memberikan dosis harian yang direkomendasikan untuk vitamin A dan vitamin E.
Menurut Ellen Airhart, "Tak ada orang yang diet ubi dan kentang mengalami pembengkakan akibat kekurangan vitamin C yang bisa menyebabkan gigi-gigi rontok."
Berapa Jumlah Asupan Kentang yang Cukup?
Agar mendapatkan pasokan yang diterima tubuh, orang perlu menyantap kentang dalam jumlah besar. Taylor mengaku kepada news.com.au bahwa ia mengonsumsi 3 hingga 4 kilogram setiap hari.
Ia kerap membawa sendiri kentang ke mana pun pergi. Baik acara pesta maupun makan malam.
Taylor bahkan tak sungkan untuk menanyakan koki restoran agar memasak kentang sebelum ia datang, dan memanaskan sendiri kentang dalam kamar hotel ketika sedang ke Los Angeles.
Meski hanya mengonsumsi kentang, dokter yang menangani Taylor menyatakan bahwa pria itu dalam keadaan sehat.
"Kesehatan saya terus membaik. Saya dulunya memiliki kolesterol tinggi, tapi sekarang sudah rendah. Tekanan darah juga turun, demikian juga dengan kadar gula," papaer Taylor.
"Setiap kali saya melakukan tes darah, hasilnya selalu lebih baik."
Namun demikian, Australian Popular Science memperingatkan bahwa kentang putih memiliki karbohidrat yang menyebabkan kandungan gula darah naik-turun sehingga memberatkan sistem insulin.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa orang yang kebanyakan makan kentang malah lebih berkemungkinan menderita diabetes dan kelebihan berat badan.
Taylor membantah tren tersebut dengan alasan bahwa diet yang dijalaninya bukanlah tentang kehilangan berat badan, tapi mengajari untuk menikmati hal-hal selain makanan.
Katanya, "Tahun lalu, secara klinis saya depresi dan memakan kentang benar-benar membantu saya melupakan masalah... saya tak lagi menelan obat antidepresi dan merasa benar-benar sudah mampu mengatasi kendala itu dan bahkan tidur lebih nyenyak."
"Membatasi hanya makan kentang telah memperbaiki hidup saya, lebih dari yang dibayangkan."
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement