Suriah Klaim Rebut Kota Besar Terakhir yang Dikuasai ISIS

Jatuhnya satu per satu kota yang dikuasai ISIS dinilai menunjukkan kemunduran telak kelompok teroris itu.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Nov 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 12:30 WIB
Operasi angkatan bersenjata pemerintah Suriah di benteng terakhir ISIS di Deir ez-Zor (AFP)
Operasi angkatan bersenjata pemerintah Suriah di benteng terakhir ISIS di Deir ez-Zor (AFP)

Liputan6.com, Damaskus - Tentara Suriah dan sekutunya mengklaim berhasil merebut Albu Kamal, kota besar terakhir yang dikuasai ISIS.

Dilansir Sky News pada Rabu waktu setempat (8/11/2017), komandan pihak aliansi pro-Assad mengonfirmasi kabar tersebut. Dia mengatakan, "Albu Kamal sebagai benteng terakhir ISIS kini telah bebas."

Albu Kamal merupakan kota terakhir di Suriah yang dikuasai ISIS. Menurut surat kabar SANA, penaklukan terjadi setelah tentara Suriah dan sekutunya bertemu milisi Hizbullah Lebanon di perbatasan Irak.

PBB memperkirakan, sebanyak 120 ribu orang telah mengungsi dari Albu Kamal sebelum ISIS berhasil diusir. Perebutan kota dilakukan sepanjang Rabu kemarin.

Sebelumnya, pada Oktober 2017, ISIS telah berhasil dikeluarkan dari Raqqa, kawasan yang mereka klaim sebagai ibu kota kekhalifahan.

Perebutan satu demi satu sejumlah kota yang dikuasai ISIS dinilai menunjukkan kemunduran besar kelompok teroris itu.

ISIS terus kehilangan kekuasaan di Suriah, meskipun mereka masih menunjukkan tanda-tanda keberadaannya di Libya.

 

Jatuhnya Kota Deir ez-Zor

Beberapa hari lalu media pemerintah Suriah mengklaim, angkatan bersenjata negaranya telah berhasil merebut Kota Deir ez-Zor.

"Kota itu telah dibebaskan secara penuh dari terorisme," kata laporan televisi pemerintah Suriah, seperti dikutip dari BBC.

Laporan lain menyebut, tentara Suriah dan sekutunya telah berhasil memberangus basis pertahanan terakhir ISIS di Deir ez-Zor.

Sementara itu, beberapa waktu sebelumnya, kelompok aktivisme untuk Suriah asal Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, telah menguasai kota tersebut usai pertempuran yang berlangsung selama sepekan terakhir.

Firma itu juga mengatakan, akibat pertempuran itu, sekitar 350.000 warga sipil telah meninggalkan kota tersebut dengan meninggalkan rumah mereka.

Deir ez-Zor berlokasi di sepanjang Sungai Eufrat, berjarak cukup dekat dengan Raqqa, dan tak begitu jauh dari perbatasan Irak.

ISIS menguasai Deir ez-Zor sejak 2014 dan menganggap kota tersebut memiliki nilai strategis bagi mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya