Pilot 'Terciduk' Membawa Pistol, Maskapai AS Tunda Keberangkatan

Akibat kejadian itu, penerbangan yang semula dijadwalkan akan bertolak ke Las Vegas harus ditunda selama 45 menit.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Nov 2017, 11:29 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2017, 11:29 WIB
Ilustrasi Pesawat (AFP)
Ilustrasi Pesawat (AFP)

Liputan6.com, Missouri - Jadwal penerbangan maskapai Southwest Airlines dari Missouri menuju Las Vegas, Amerika Serikat terpaksa dibatalkan oleh pihak Bandara Internasional St Louis Lambert, akibat sebuah insiden.

Seorang pilot yang bertugas untuk menerbangkan burung besi tersebut kedapatan membawa sepucuk senjata api di dalam kopernya.

Dilansir dari laman News.com.au, Kamis (16/11/2017), kejadian itu berawal dari pemeriksaan petugas bandara saat mengecek barang bawaannya.

Sesuai aturan yang berlaku, seorang pilot yang tak memiliki izin kepemilikan senjata api tak boleh membawa pistol ke dalam pesawat.

Juru Bicara Southwest Airlines Melissa Ford mengatakan, akibat kejadian itu, penerbangan yang semula dijadwalkan akan bertolak ke Las Vegas harus ditunda selama 45 menit.

Otoritas keamanan bandara pun menegaskan, larangan membawa senjata tajam ke dalam pesawat juga berlaku bagi penumpang.

Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) menyebut, bagi siapa saja yang kedapatan membawa senjata api ke bandara, terlebih ke dalam pesawat, akan dikenakan denda hingga US$ 16 ribu atau setara dengan Rp 216 juta.

Sementara itu, Juru Bicara TSA Mark Howell mengatakan, alasan dan motif pelaku membawa pistol masih akan diselidiki.

"Berdasarkan keterangan dari petugas keamanan bandara, 99,99 persen penumpang yang kedapatan membawa pistol mengatakan, lupa jika ada senjata api di dalam tas mereka," ujar Howell.

Kejadian serupa begitu sering ditemukan. Pada tahun 2016 saja, TSA mencatat ada 3.391 penyitaan senjata api -- yang mana sebanyak 83 persen pistol itu berisi peluru.

Pasca-serangan 11 September 2001, pemerintah Amerika Serikat hanya mengizinkan pilot membawa pistol ke dalam kokpit ketika tengah menjalani latihan resmi saja.

Sebab, dalam insiden memilukan tersebut, seorang penumpang membajak sebuah pesawat dan menabrakannya ke menara kembar World Trade Center di New York.

 

Gara-Gara Kalajengking, Maskapai EasyJet Tunda Keberangkatan

Penundaan jadwal penerbangan yang sempat menghebohkan media massa terjadi pada September 2017. Maskapai penerbangan easyJet yang rencananya akan bertolak dari Paris menuju Glasglow, harus mengalami penundaan keberangkatan karena suatu insiden.

Bukan karena kerusakan mesin pada pesawat atau pilot kedapatan membawa pistol, melainkan penemuan seekor kalajengking yang tak sengaja terlihat oleh seorang penumpang.

Dikutip dari laman The Guardian, menanggapi penemuan hewan mematikan tersebut, otoritas maskapai memutuskan untuk memarkirkan kembali pesawatnya di Bandara Charles de Gaulle -- sebelum akhirnya dijadwalkan ulang keesokan harinya.

Para penumpang yang sempat tertunda perjalanannya telah menerima pesan penundaan melalui aplikasi easyJet.

"Kami berharap, para penumpang dapat melanjutkan penerbangan hari ini. Meski begitu, pihak maskapai akan terlebih dahulu mencari keberadaan kalajengking yang sempat terlihat di dalam pesawat. Untuk itu, pesawat ini akan kami fumigasi," tulis pemberitahuan tersebut.

Fumigasi adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap untuk membunuh semua hama di dalamnya. Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap.

Graham Mckinnon, salah satu penumpang pesawat tersebut mengatakan, "Kami hanya mengetahui segala pemberitahuan dan instruksi melalui layanan aplikasi easyJet. Awalnya, jadwal penerbangan ditunda hingga pukul emapat sore, ditunda lagi pukul tujuh malam hingga berangkat pukul delapan waktu setempat."

Menanggapi peristiwa ini, pihak easyJet menyatakan permintaan maafnya akan insiden yang begitu menyulitkan tersebut.

"Meski hal ini di luar kendali, kami minta maaf atas ketidaknyamanan penumpang," ujar easyJet.

Dalam sebuah pernyataan, maskapai penerbangan tersebut juga telah memberi akomodasi menginap di hotel kepada para penumpang sembari menunggu keterlambatan penerbangan yang disebabkan oleh kalajengking.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya