Liputan6.com, Melbourne - Milo Yiannopoulos, figur ultra-konservatif sayap kanan pendukung Donald Trump kembali bikin geger. Kali ini, ia memicu bentrokan yang membuat dua orang ditahan di Australia.
Milo diundang berpidato di Melbourne. Tak pelak, kedatangan editor Breibart, media pendukung Donald Trump, memicu kehadiran dua kubu, Campaign Against Racism and Fascism dan kelompok anti-imigran Reclaim Australia yang berujung pada kekerasan.
Baca Juga
Dikutip dari BBC pada Selasa (5/12/2017), Milo berada di Australia untuk tur pidato.
Advertisement
Kedua kubu yang saling berseberangan itu bentrok di depan gedung tempat Milo berpidato. Mereka saling lempar kayu hingga gelas. Insiden terjadi pada Senin sore 4 Desember 2017.
Salah seorang polisi terluka setelah dilempar batu, entah dari kubu mana.
Untuk membubarkan bentrokan, polisi menggunakan semprotan merica. Menurut media setempat, sekitar 150 hingga 200 orang terlibat dalam insiden itu.
Milo Yiannopoulos mengkritik kelompok sayap kiri atas insiden yang terjadi di Melbourne.
"Gara-gara mereka melakukan kekerasan untuk menghentikan kebebasan berbicara," ujar Milo kepada Radio 2GB.
Pro-pedofilia itu rencananya juga akan berbicara Parlemen House, Canberra atas undangan senator independen, David Leyonhjelm.
Undangan itu dikecam oleh Partai Hijau yang cenderung kiri, menyebut Milo adalah sosok rasis, seksis dan memiliki perilaku kasar. Namun, mereka gagal menghentikan kedatangannya.
Milo Yiannopoulos selama ini kerap melontarkan kata-kata ofensif dan mengarah pada rasialisme. Beberapa komentarnya yang kontroversial adalah ia menyebut feminisme adalah "kanker" dan menjuluki Malala Yousafzai sebagai "schoolmarmish"--guru yang ketinggalan zaman.
Milo dipaksa mundur dari jabatannya sebagai editor di media sayap kanan Breitbart. Langkah ini ditempuhnya setelah komentar kontroversialnya soal pedofilia ramai diperdebatkan.
Dalam sebuah rekaman video yang diambil tahun 2016, Yiannopoulos mengatakan, bahwa hubungan asmara pria dewasa dan anak laki-laki mengandung manfaat. Ia melanjutkan, bahwa umur bukanlah urusan "hitam putih" dan hubungan antara pria dewasa dan anak laki-laki dapat mendatangkan "pengalaman positif".
Pada Juli 2016 Milo Yiannopoulos dilarang secara permanen menggunakan media sosial Twitter karena melakukan pelecehan rasisme dan seksual terhadap aktor film Ghostbusters, Leslie Jones.
Â
Â
Â
Â
Ditolak di UC Berkeley
Pada Februari 2017 lalu, Milo sejatinya hadir dalam pidato yang disponsori oleh Berkeley College Republican.
Namun banyak mahasiswa, alumni, dan anggota masyarakat menuntut agar penampilan Yiannopoulos dibatalkan. Mereka menuding ia menyebarkan pandangan rasisme dan transphobia di kampus.
Pihak University of California Berkeley (UC Berkeley) terpaksa membatalkan pidato Milo karena protes ribuan mahasiswa. Sementara itu sebuah kelompok anti-fasis juga menolak kedatangannya dengan menembakkan kembang api ke lokasi acara.
Advertisement