Liputan6.com, Kizlyar - Lima orang dilaporkan tewas dalam penembakan gereja di Kizlyar, Dagestan, Rusia. Menurut pejabat Negeri Beruang Merah, lima orang lainnya terluka, termasuk satu petugas kepolisian dan seorang aparat penegak hukum.
Pelaku yang menggunakan senapan buru, menewaskan empat perempuan di lokasi kejadian dan satu wanita lainnya kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Dikutip dari BBC, Senin (19/2/2018), insiden itu terjadi saat orang-orang mulai meninggalkan gereja usai mengikuti layanan dalam perayaan Maslenitsa -- perayaan untuk menyambut datangnya musim semi di sejumlah negara Eropa, termasuk Rusia.
Advertisement
Baca Juga
Media Rusia, RBK Daily, memuat pernyataan pastor yang menyebut bahwa penembakan terjadi sesaat setelah layanan berakhir.
"Kami baru saja selesai melakukan misa dan mulai meninggalkan gereja. Seorang pria berjanggut kemudian berteriak 'Tuhan Maha Besar' dan menewaskan empat orang," ujar pastor tersebut.
"Ia membawa sebuah senapan dan pisau," imbuh dia.
ISIS Klaim Lakukan Serangan
Pelaku ditembak dan tewas di lokasi kejadian. Ia kemudian diidentifikasi sebagai Khalil Khalilov, pria berusia 22 tahun yang merupakan penduduk Dagestan.
Melalui media propagandanya, Amaq, kelompok radikal ISIS mengklaim bahwa salah satu "tentaranya" bertanggung jawab atas insiden itu. Namun, tak ada bukti yang cukup untuk membuktikan klaim tersebut.
ISIS membuat klaim atas nama apa yang mereka sebut dengan "Caucasus Province" -- pada 2015 kelompok militan itu mengumumkan pembentukan Provinsi Kaukasus.
Salah satu cabang wilayah kekuasaan ISIS itu telah mengklaim sejumlah serangan mematikan terhadap petugas keamanan di Dagestan.
Degestan yang terletak di Kaukasus Utara, Rusia, adalah sebuah republik federal yang memiliki keberagaman etnis, di mana muslim menjadi salah satu dari bagiannya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement