Sibuk dengan Ponsel, Pria India Tewas Tertabrak Kereta di Hari Pernikahannya

Malang benar nasib pria India ini, ia tewas tertabrak kereta di hari pernikahannya yang akan berlangsung dalam hitungan jam.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Feb 2018, 16:33 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2018, 16:33 WIB
Sibuk dengan Ponsel, Pria India Tewas Tertabrak Kereta di Hari Pernikahannya
Ilustrasi Foto Telepon Genggam atau Handphone. Sibuk dengan Ponsel, Pria India Tewas Tertabrak Kereta di Hari Pernikahannya (iStockphoto)

Liputan6.com, Noida - Nahas benar pria India ini. Ia tewas mengenaskan beberapa jam sebelum melangsungkan pernikahan.

Lelaki berusia 30 tahun itu tertabrak kereta pada Minggu 18 Februari 2018 pagi waktu setempat, saat melintasi jalur kereta api di sebuah desa di India. Ia tak sadar ada sepur ekspres mendekat karena sedang berbicara di telepon.

Sukacita pesta pernikahan pada malam harinya pun berganti duka, karena pria yang merupakan seorang insinyur di perusahaan swasta di Noida itu meninggal dunia.

Kecelakaan itu terjadi di Desa Nandosi, tempat keluarga Naresh Pal tinggal.

Menurut saksi mata, seperti dikutip dari Times of India, Naresh Pal Gangwar sedang berbicara di telepon sambil mengirim SMS sehingga membuatnya tak melihat Rajya Rani Express mendekat.

Naresh Pal seharusnya menikah dengan Uma Gangwar pada Minggu malam di Shahjahanpur. Keluarganya tengah sibuk melakukan persiapan jelang pernikahannya, ketika diberitahu dia ditabrak kereta api dan meninggal pada pukul 09.00 pagi.

"Rel kereta api berjarak hampir 50 meter dari rumah kami. Naresh pergi ke sana untuk jalan-jalan setelah menerima telepon dari rekannya. Dia memiliki dua ponsel, satu tengah dipakai menelepon dan lainnya untuk membaca pesan," ujar Veeresh Gangwar, saudara ipar Naresh.

"Seluruh fokusnya ada pada telepon genggamnya, dan sepertinya dia tidak mendengar peluit kereta yang mendekat. Kami benar-benar terkejut. Kami tidak pernah menduga hal mengerikan semacam itu bisa terjadi pada hari terindah dalam hidupnya. Tunangannya amat sedih."

Shoaib Khan, petugas stasiun membenarkan bahwa "Naresh sedang berjalan di jalur kereta api dan berada di jalur kereta api lalu tak mendengar peluit peringatan."

Inspektur polisi Kota Bareilly, Rohit Singh Sajwan mengatakan, "Penyelidikan awal telah mengungkapkan bahwa ini adalah kasus kecelakaan dan bukan bunuh diri.

"Kami sedang menunggu laporan post-mortem," ujar Khan terkait kematian malang calon mempelai pria India itu. 

 

Pembawa Sial?

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Liputan6.com/Trie yas)

Kematian mempelai pria yang tertabrak kereta itu meninggalkan masalah sosial. Meski sejatinya akibat kebodohan diri sendiri yang lali menggunakan ponsel saat menyeberang rel kereta, calon pengantin wanitanya justru yang akan dijuluki pembawa sial dan dipersalahkan atas insiden tersebut.

"Saya datang ke Nandosi untuk menghadiri pernikahan, tapi sekarang saya harus menghadiri pemakamannya. Naresh Pal bertunangan empat bulan yang lalu dan kami semua menantikan hari ini. Dia adalah murid yang cerdas di sekolah. Setelah melakukan rekayasa dari Mathura, dia bekerja di Noida selama satu setengah tahun," ujar Anil Gangwar, teman masa kecil Naresh Pal.

Kecelakaan yang disebabkan oleh atau karena ponsel telah meningkat di India. Dari Mei 2014 sampai Januari 2016, total 16 orang terbunuh saat melakukan selfie di jalur kereta api.

Menurut survei, antara bulan Maret 2014 dan September 2016, 76 dari 127, atau 60% kematian akibat selfie yang tercatat terjadi di seluruh dunia, berasal dari India.

Selain itu, ponsel juga berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah korban tewas di jalan.

Saksikan juga video berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya