Liputan6.com, London - Percobaan sains seorang ibu yang membandingkan bagaimana bakteri melawan air susu ibu (ASI) dan susu formula mendadak viral. Sebab hasilnya membuktikan bahwa payudara itu sangat ajaib mampu menghasilkan cairan pelawan bakteri.
Percobaan itu kemudian memicu kontroversi sekaligus perdebatan sengit.
Baca Juga
Adalah Jessica Wilson, dari St Helens, Merseyside yang melakukan percobaan itu. Seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (26/2/2018), mahasiswi biologi itu kemudian berbagi foto di Facebook yang menunjukkan dua cawan petri berisi bakteri melawan ASI dan susu formula yang hasilnya tak berpengaruh.
Advertisement
Dalam postingannya, Jessica, yang memiliki anak laki-laki berusia 17 bulan, mengungkapkan bahwa dia telah membasahi empat cakram uji kecil dengan ASI nya sendiri, dan empat lainnya dengan susu formula yang tidak disebutkan namanya.
Dia kemudian memasukkannya ke dalam cawan petri terpisah, masing-masing mengandung bakteri, Micrococcus luteus yang sama. Ia lalu mencatat hasilnya setelah 24 jam.
Jessica mengungkapkan bahwa cawan di sebelah kiri - yang direndam dalam ASI - menunjukkan 'lingkaran yang jelas ... di mana ASI telah melawan bakteri'. Sedangkan yang di sebelah kanan - direndam susu formula, 'tidak berpengaruh'.
Postingan pada Selasa 20 Februari itu kemudian mendapat respons lebih dari 13.000 kali dan 12.000 kali dibagikan - serta 2.500 komentar, dan memicu perdebatan mengenai apakah ibu yang memberi susu formula itu hal yang memalukan.
"Hasil penyelidikan proyek sains saya: 2 lempeng Micrococcus luteus, 4 cakram uji di sebelah kiri dibasahi air susu ibu, yang kanan direndam dalam susu formula," tulis Jessica di Facebook.
"Karena Anda bisa melihat lingkaran yang jelas di sekitar cakram tempat air susu ibu telah melawan bakteri dan hampir membersihkan cawan, sementara cawan susu formula tak berpengaruh melawan bakteri yang akhirnya memenuhi cawan.
"Bukti payudara sangat ajaib dan sangat bagus! Bangga dengan apa yang Anda berikan kepada bayi Anda," demikian postingan Jessica yang menuai kontroversi'
Saksikan juga video berikut:
Pro-Kontra
Sejumlah orang mengapresiasi percobaan Jessica, sementara lainnya mengklaim bahwa percobaan tersebut membuat para ibu yang tidak dapat menyusui bayinya merasa malu.
"Hampir semuanya tahu bahwa ASI itu yang terbaik. Namun, banyak wanita tidak bisa menghasilkan cukup atau terus menyusui. Memberi makan bayi yang terbaik! Jadi para wanita tidak perlu merasa lebih rendah jika mereka tidak bisa menyusui buah hatinya," komentar Mary Herrick.
"Memberi makan bayi adalah yang terbaik. Ini bukan perkara susu formula versus ASI. Selama bayi diberi makan, kita telah melakukan pekerjaan dengan baik !!", timpal Madison Mae Canzona.
Rach Grayson menambahkan, "Beberapa orang menderita depresi berat karena tidak dapat menyusui."
"Seorang ibu harusnya membantu menyemangati yang lain bukan menjatuhkan sesamanya".
Advertisement