San Fransisco - Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba Kamis siang di Berlin untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Macron diterima di gedung istana bersejarah Berliner Stadtschloss yang sedang dipugar. Mulai tahun 2019, tempat itu disiapkan sebagai pusat penelitian masalah migrasi dan globalisasi.
Dalam konferensi pers Macron mengatakan, Eropa saat ini berada di simpang jalan dalam momen sangat penting. Dia menyebut tantangan global saat ini adalah sistem perdagangan global, perubahan besar dalam teknologi informasi dan masalah perubahan iklim. Eropa harus menemukan jawaban bersama dalam berbagai tantangan itu, kata Macron.
Kanselir Angela Merkel menegaskan, dalam beberapa bidang memang masih ada perbedaan pandangan, namun Jerman dan Prancis harus bisa menemukan kompromi sampai pertengahan tahun ini.
Advertisement
"Kita perlu perdebatan terbuka, dan pada akhirnya kemampuan untuk berkompromi", kata Merkel seperti dikutip DW pada Jumat (20/4/2018).Â
Baca Juga
Kedua pemimpin negara itu membahas reformasi Uni Eropa serta penguatan zona euro. Tema penting lain yang akan dibicarakan adalah politik pengungsi dan politik suaka di Uni Eropa.
Emmanuel Macron ingin memperkuat zona euro dari terpaan krisis keuangan seperti yang pernah mereka alami. Dia menuntut politik bersama anggota Uni Eropa dalam bidang moneter. Dia juga mengusulkan pembuatan Dana Khusus Euro untuk menanggulangsi krisis ekonomi yang mungkin terjadi.
Setiap negara anggota akan membayar iuran tahunan ke dalam kas bersama ini. Lalu, dana yang dikumpulkan bisa disalurkan untuk membantu negara anggota yang sedang terkena krisis keuangan. Untuk koordinasi, Prancis mengusulkan seorang Menteri Keuangan Zona Euro.
Tapi banyak negara zona euro, terutama Jerman, enggan menyerahkan kompetensi politik keuangannya ke tangan Uni Eropa, dan lebih ingin jika masalah keuangan tetap menjadi wewenang nasional. Para penentang gagasan ini khawatir, kalau mereka nantinya harus membayar utang negara-negara lain.
Lembaga-lembaga riset ekonomi Jerman menyatakan optimis, perekonomian di Prancis akan membaik di bawah kepemimpinan Emmanuel Macron.
"Secara keseluruhan, rencana refomasi yang dicanangkan menyentuh permasalahan dasar perekonomian Prancis," tulis laporan tahunan pemerintah Jerman.
Melalui langkah-langkah itu, para ahli ekonomi yakin Prancis akan mampu menekan beban utang, mendorong fleksibilitas pasar kerja dan meningkatkan sumber daya manusianya.
Poros Jerman-Prancis selama ini memang menjadi motor utama langkah-langkah pembaruan di Uni Eropa. Hubungan kedua negara yang dulu bermusuhan ini juga terus membaik, setelah Perjanjian Elysee dari tahun 1963 ditandatangani oleh Presiden Prancis Charles de Gaulle dan Kanselir Jerman Barat Konrad Adenauer.
Perjanjian Elysee kini akan diperbarui, 55 tahun setelah disepakati. Berbagai rancangan sedang digagas dan rancangan akhir disusun. Rencananya, pembaruan Perjanjian Elysee akan ditandatangani akhir tahun ini.
Jerman dan Prancis terutama ingin meningkatkan kerjasama di daerah perbatasan dan dalam bidang pendidikan.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini: