Liputan6.com, Moskow - Militer Rusia saat ini tengah menguji kendaraan-kendaraan lapis baja ringan yang dirancang untuk beroperasi di daerah-daerah beriklim ekstrem. Inilah dua kendaraan tempur yang sedang dipersiapkan untuk meningkatkan pertahanan negara.
Pasukan Arktik Rusia sedang menguji "Kretchet", sebuah kendaraan yang nantinya akan digunakan misi pengintaian dan patroli di perbatasan. Kendaraan ini secara khusus diciptakan supaya mampu bertahan di tengah iklim yang paling tak kenal ampun di wilayah utara negara itu.
Baca Juga
"Kendaraan ini ringan dan mampu menjelajah hingga 2.000 km hanya dengan satu tangki bahan bakar. Ia bahkan bisa berjalan melalui gundukan salju setinggi tiga meter dengan kecepatan 50 km/jam," kata Dmitry Safonov, mantan analis militer surat kabar Izvestia, seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Selasa (26/6/2018).
Advertisement
Jika para perancang memasang lapis baja tambahan dan berhasil lulus uji coba Kementerian Pertahanan Rusia, mereka akan melihat kendaraan itu dalam Komando Strategis Bersama Kutub Utara dalam beberapa tahun ke depan.
Truk beroda enam itu dapat mengangkut sepuluh orang tentara bersenjata lengkap, tambah sang pakar. Namun, kendaraan itu tak dapat mengangkut artileri berat atau sistem senapan mesin.
"Jika sistem senjata berat dipasangkan pada Kretchet, ia akan kehilangan kecepatan dan kemampuan manuvernya," kata Safonov.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Harimau Tentara Rusia
Ratusan kendaraan lapis baja ringan "Tigr" juga akan segera ditambahkan ke dalam satuan militer Rusia. Salah satu kendaraan ini berhasil menahan serangan rudal di Suriah sehingga menyelamatkan nyawa tentara yang berada di dalamnya. Kendaraan ini juga memiliki sasis berbentuk V untuk melindunginya dari ranjau dan bom pinggir jalan.
"Kendaraan ini juga dapat berfungsi sebagai turret stasioner tanpa awak berkat modul pengapian 'arbalet' yang dipasang pada badan kendaraan. Jadi, para awak dapat menempatkan kendaraan pada posisi tertentu dan kemudian bersembunyi tak jauh darinya dan menggunakannya untuk menghilangkan target musuh dengan sistem kendali jarak jauh," kata Vadim Kozulin, seorang profesor di Akademi Ilmu Militer, kepada Rusia Beyond.
Saat ini, para insinyur sedang bereksperimen dengan memasang berbagai jenis persenjataan baru di atas kendaraan ini, termasuk senjata 100 mm. Perancangnya pun mengembangkan versi sipil Tigr -- Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu bahkan memiliki satu di garasi rumahnya.
"Ia seperti Hummer, versi sipil kendaraan lapis baja ringan Humvee. Ia jauh lebih ringan, tidak memiliki kapsul berlapis baja atau sasis militer," tutur sang pakar.
Jika Anda menginginkan versi sipil "Tigr", Anda harus siap untuk merogoh kocek hingga Rp 3,4 miliar. Berminat?
Advertisement