Lima Negara Sepakat Berbagi Wewenang Kelola Kekayaan Laut Kaspia

Lima negara yang berlokasi di sekeliling Laut Kaspia sepakat berbagi kewenangan dalam mengelola laut darat terbesar di dunia itu.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 14 Agu 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 08:01 WIB
Para menteri luar negeri dari lima negara di sekeliling Laut Kaspia yang menandatangan kesepakatan berbagi kewenangan (AFP/Kirill Kudryavtsev)
Para menteri luar negeri dari lima negara di sekeliling Laut Kaspia yang menandatangan kesepakatan berbagi kewenangan (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Liputan6.com, Aqtau - Lima negara sepakat berbagi kewenangan dalam mengelola keayaan di Laut Kaspia yang berada di antara wilayah Asia Tengah dan Eropa Timur.

Kelima negara tersebut adalah Rusia, Kazakhstan, Iran, Turkmenistan, dan Azerbaijan. Mereka menandatangani perjanjian penting tentang status hukum Laut Kaspia yang kaya akan sumber daya, termasuk mengambil langkah besar menuju penyelesaian 22 tahun sengketa dengan prospek keuntungan finansial besar-besaran.

Dikutip dari Al Jazeera, Senin (13/8/2018), perjanjian tersebut disepakati di Kota Aqtau di Kazakhstan pada Minggu 12 Agustus, sebagai penyelesaian konflik adu pendapat tentang posisi Laut Kaspia sebagai danau atau laut.

Dalam konteks danau, menurut kesepakatan terkait, wilayah Kaspia berarti harus dibagi rata di antara lima negara. Namun, jika ditilik sebagai konsep kelautan, masing-masing negara mendapat bagian sebanding dengan panjang garis pantainya.

"Inti masalahnya adalah bisakah Anda menyebut Laut Kaspia sebuah danau atau apakah itu laut? Karena perbedaan konteks ini, maka akan ada aturan yang berbeda diterapkan pada permukaan air dan dasar perairannya," lapor Al Jazeera.

Disebutkan pula bahwa penandatangan terkait belum memutuskan siapa yang mendapat apa pada Laut Kaspia, tetapi mereka setuju untuk mengubah daerah itu menjadi "zona penguncian, eksklusif untuk negara-negara yang berbagi garis pantai".

"Tidak ada kekuatan lain yang akan diizinkan untuk memiliki kehadiran militer di sana. Jadi Amerika Serikat, Eropa, NATO, China, mereka semua keluar dari sana," lanjut laporan tersebut.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

Potensi besar

KBRI Azerbaijan Gelar Promosi Pariwisata dan Budaya di Tepi Laut Kaspia
KBRI Azerbaijan Gelar Promosi Pariwisata dan Budaya di Tepi Laut Kaspia

Wilayah Kaspia diketahui lebih besar dari Laut Utara dan Laut Baltik, sehingga diperkirakan memiliki potensi finansial yang besar.

Hal ini diyakini memiliki cadangan 48 miliar barel minyak --lebih dari yang dimiliki oleh Nigeria atau AS-- dan 8,3 triliun meter kubik gas alam, yang kurang lebih sama dengan yang dimiliki oleh Arab Saudi.

Kaspia juga merupakan sumber penting bagi salah satu makanan paling mahal di dunia, yakni kaviar, di mana satu kilogramnya bisa mencapai US$ 25.000, atau setara dengan Rp 365 juta.

Perselisihan di Kaspia dimulai ketika jatuhnya Uni Soviet, yang sebelumnya telah mengklaim perbatasan Caspia yang jelas dengan Iran.

Dalam negosiasi dengan negara-negara pasca-Soviet, Teheran bersikeras membagi laut menjadi lima bagian yang sama atau bersama-sama mengembangkan semua sumber dayanya.

Tak satu pun dari tetangganya yang menyetujui proposal tersebut dan tiga dari mereka --Rusia, Kazakhstan dan Azerbaijan-- secara efektif memecah Kaspia utara antara satu sama lain menggunakan garis median.

Azerbaijan, sejauh ini belum sepakat tentang bagaimana membagi beberapa ladang minyak dan gas dengan Iran dan Turkmenistan, termasuk ladang Kapaz/Serdar, yang disebut memiliki cadangan sekitar 620 juta barel minyak.

Ketiga negara telah mencoba mengembangkan bidang yang disengketakan sementara kadang-kadang menggunakan kapal perang untuk menakut-nakuti kontraktor yang disewa oleh pihak lain.

Akibatnya, tidak satu pun proyek yang disengketakan menghasilkan kemajuan berarti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya