Liputan6.com, Kolombo - Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena di kabarkan telah menelepon langsung Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk mengklarifikasi isu tentang laporan intelijen, yang menyebut dirinya merencanakan pembunuhan pemimpin Negeri Hindustan.
Presiden Sirisena mengatakan kepada PM Modi bahwa ia "menolak mentah-mentah" laporan menyudutkan itu, yang telah dimuat di koran The Hindu.
Dikutip dari BBC pada Kamis (18/10/2018), tuduhan terkait menyebut Sirisena menyampaikan plot yang mengejutkan --tentang rencana pembunuhan-- dalam sebuah pertemuan kabinet tertutup.
Advertisement
Tuduhan tentang rencana pembunuhan adalah satu dari beberapa "berita memalukan" yang menyerang Sirisena dalam beberapa minggu terakhir.
Baca Juga
Bulan lalu, Sirisena dikabarkan mengamuk di maskapai nasional Sri Lanka, karena merasa suguhan kacang mete sebagai makanan ringan, dinilai tidak layak untuk dikonsumsi manusia.
Dalam sepekan terakhir, dia juga kembali menjadi berita utama setelah penarikan duta besar negaranya di Austria, dikarenakan seluruh staf setempat tidak menjawab panggilan telepon dari Kolombo.
Sirisena mengatakan, panggilan (tidak dijawab) itu telah membuat stafnya menelepon hingga enam kali, selama lebih dari empat jam, yang disebutnya sia-sia.
Adapun sambungan telepon langsung ke PM India, dilakukan beberapa jam setelah pemerintahnya secara resmi membantah tuduhan itu.
Di sisi lain, Kementerian Luar Nageri India mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Sirisena telah memberi tahu PM Modi bahwa dia adalah mitra dekat dan juga "teman sejati Sri Lanka", sekaligus menyebut tuduhan itu "benar-benar tak berdasar dan salah".
Laporan tersebut menambahkan, PM Modi telah "menghargai langkah cepat" Presiden Sirisena dalam membantah laporan terkait dan menegaskan kembali komitmen India untuk mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan Sri Lanka.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Membuat Pemerintah Sri Lanka Malu
Sementara itu, bantahan dan jaminan Sirisena tampaknya telah meredakan amarah negara tetangganya yang jauh lebih besar dan lebih kuat. Namun, insiden tersebut telah membuat pemerintah Sri Lanka malu.
Sebelum percakapan telepon dengan PM Modi, komisaris tinggi India telah menemui Presiden Sirisena untuk mencari klarifikasi atas tuduhan terkait.
Laporan The Hindu muncul sebulan setelah informan polisi Sri Lanka, secara terbuka, menyatakan bahwa ada rencana untuk membunuh Presiden Sirisena dan mantan Menteri Pertahanan, Gotabaya Rajapaksa.
Seorang pejabat senior polisi yang dituduh terlibat dalam dugaan rencana pembunuhan itu ditangguhkan dan menjadi sasaran penyelidikan, sementara seorang warga negara India yang telah mengunjungi informan juga ditangkap.
Pejabat pemerintah mengatakan mereka belum menemukan bukti untuk mendukung klaim tersebut sejauh ini.
Advertisement