PBB: Butuh 10 Tahun Membersihkan Jejak Ranjau Darat ISIS di Kota Mosul

Pertempuran yang berlangsung hampir satu tahun untuk merebut kota Mosul dari kelompok militan ISIS telah membuat kota itu porak peranda.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2019, 09:31 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2019, 09:31 WIB
Tentara Irak Rayakan Kemenangan di Mosul
Sebuah drone mengibarkan bendera nasional Irak saat perayaan keberhasilan menyingkirkan militan ISIS dari Kota Tua Mosul, Minggu (9/7). Irak memulai pertempuran merebut Mosul pada Oktober lalu dengan dukungan dari koalisi pimpinan AS. (FADEL SENNA/AFP)

Liputan6.com, Baghdad - Sebuah badan PBB mengatakan dibutuhkan waktu 10 tahun untuk membersihkan ranjau darat yang banyak terdapat di kota Mosul di Irak, dan mungkin puluhan tahun lagi untuk menghilangkan ribuan ton bahan peledak yang berserakan di bekas benteng ISIS itu.

Pertempuran yang berlangsung hampir satu tahun untuk merebut kota Mosul dari kelompok militan ISIS telah membuat kota itu porak peranda.

Sekitar 800 ribu penduduk melarikan diri dari kota itu, tapi kini banyak yang mengatakan ingin kembali ke rumah mereka, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (9/2/2019).

Pejabat PBB yang mengurus usaha pembersihan ranjau darat mengatakan kota tua Mosul sudah rata dengan tanah dan penduduk belum diizinkan kembali, karena banyak terdapat sisa-sisa ranjau darat dan bahan peledak lainnya.

Kepala badan PBB itu, Pehr Lodhammer mengatakan semua ranjau darat dan bahan peledak itu harus diamankan sebelum penduduk diizinkan kembali ke kampung halamannya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


ISIS Kalah

Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi mengunjungi Mosul pada Juli 2017, usai militer negara tersebut berhasil mengalahkan kelompok teror ISIS.

"Kemenangan sudah pasti kita rebut, mereka (ISIS) memang masih ada yang tersisa. Ini hanya masalah waktu untuk kita mengumumkan kemenangan besar bagi rakyat kita," sebut Al-Abadi seperti dikutip dari BBC.

Saat Abadi menginjakkan kaki di Mosul, perayaan menyambut kemenangan ini dilakukan di beberapa sudut jalan.

Meski sudah ada perayaan, PM Al-Abadi belum mengumumkan kemenangan lewat pidato resmi. Hal ini mengingat ada sejumlah kecil wilayah di Mosul yang masih dikuasai antek ISIS.

"Kota sudah dibebaskan, cuma ada satu atau dua kantong yang masih dikontrol oleh ISIS," sebut keterangan resmi kantor PM Irak.

Kantor PM menyatakan, pidato kemenangan resmi akan disampaikan jika seluruh kota sudah dikuasai pemerintah Irak.

Mereka yakin, kemenangan penuh itu bisa terwujud dalam waktu dekat. Sebab, hanya daerah kecil yang dekat Sungai Tigris yang masih dikuasai ISIS.

Demi merebut daerah tersebut, serangan udara dan tembakan terus mereka lanjutkan. Akibatnya, masih terlihat gumpalan asap hitam di langit Kota Mosul.

Direbutnya Mosul merupakan kekalahan terbesar ISIS. Mereka sempat menguasai kota itu selama tiga tahun.

Tentara Irak tidak seorang diri merebut Mosul. Serangan udara koalisi AS menjadi faktor utama kemenangan tersebut.

Upaya perebutan Mosul dari ISIS dilakukan sejak Oktober 2016. Pada Januari lalu mereka berhasil merebut sisi timur Mosul.

Setelah delapan bulan bertempur, akhirnya Mosul dapat direbut seluruhnya. Meski demikian, akibat perang yang sangat panjang, ribuan warga sipil jadi korban jiwa sementara satu juta lainnya mengungsi ke tempat aman.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya