Liputan6.com, Putra Jaya - Hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia saat ini terjalin baik. Hal itu tentu tak lepas dari upaya saling menjaga kedua negara.
Salah satu yang melakukan upaya membina hubungan baik dengan Negeri Jiran dan Tanah Air adalah Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia - Indonesia (Iswami).
Iswami telah berkontribusi dalam menjaga hubungan baik kedua negara sejak 10 tahun terakhir. Saat masyarakat kedua negara bersitegang atas berbagai hal, termasuk soal budaya dan perbatasan wilayah.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian menurut Ketua Iswami Indonesia, Asro Kamal Rokan, mengatakan bahwa hubungan di tingkat pemimpin Indonesia dan Malaysia masih berjalan baik sebagaimana mestinya.
Atas dasar rasa khawatir melihat guncangan terhadap masyarakat kedua negara, Asro dan sejumlah rekan jurnalis Indonesia dan Malaysia memutuskan berkumpul untuk mencari sebuah solusi. Pertemuan antar wartawan Indonesia dan Malaysia digelar di Hotel Mulia Jakarta.
Lalu terlahirlah Iswami, sebagai hasil dari rembuk dan saling bertukar pandangan.
Asro mengaku sejatinya tak mudah mewariskan semangat menjaga hubungan baik Indonesia dan Malaysia kepada generasi milenial. Mengapa? Alasannya karena para kaum milenial yang berusia 20 hingga 30-an cenderung bersikap individual.
"Mungkin adik-adik kita ini hanya menganggap Indonesia, ya Indonesia saja. Malaysia, ya Malaysia saja. Dua negara terpisah. Mereka tidak memahami ada akar hubungan kuat di balik itu," papar Asro pada forum diskusi jurnalis Malaysia - Indonesia di Hotel Everly, Putrajaya, 12 Februari 2019 malam.
Padahal menurutnya, kedua negara tersebut memiliki banyak sekali persamaan dan kedekatan historis. Meskipun ada gesekan dan perselisihan kerap terjadi antar Indonesia dan Malaysia, tapi jangan sampai hal tersebut merusak hubungan kedua negara.
"Indonesia dan Malaysia boleh-boleh saja bersaing, tapi tidak boleh ada pertentangan," kata Asro. "Suatu saat nanti kita pasti akan mati, tapi hubungan (Indonesia dan Malaysia) harus tetap abadi," papar dia.
Menurutnya, para kaum milenial dipandang sebagai generasi krusial untuk menjaga serta meningkatkan hubungan baik Malaysia dengan Indonesia.
Saksikan juga video berikut ini:
Peran Media Sosial
Iswami menyadari bahwa cara konvensional tak bisa berjalan efektif untuk menyampaikan pesan kepada generasi milenium. Cara merangkul para milenial yang hidup di era digital pun harus sesuai dengan perkembangan zaman mereka.
"Bagaimana kita bisa menjangkau para milenial ini? Dengan menggunakan platform media sosial," ujar wartawan senior Malaysia yang merupakan salah satu pendiri Iswami, Tan Sri Johan Jaafar.
"Iswami harus dapat mendekati dan memperkuat para generasi muda ini, agar mereka dapat terus mengakrabkan hubungan baik Indonesia dengan Malaysia," lanjut dia.
Tan Sri Johan mengatakan Iswami belum dapat memastikan seperti apa hubungan Indonesia dan Malaysia pada lima atau sepuluh tahun ke depan. Apakah tetap terjaga, semakin meningkat atau justru menurun.
"Saat ini kita berada di persimpangan," jelas Tan Sri Johan.
Untuk memastikan hubungan baik kedua negara tetap terjaga, Iswami bertekad untuk bekerja keras dengan menggandeng generasi milenial.
"Saya tidak ada formula pasti untuk menggapai generasi milenial ini. Tapi kita harus terus belajar mengenai apa yang mereka suka, selera mereka dan lainnya," tutur Tan Sri Johan.
Sementara itu, wartawan senior Sinar Harian, Abdul Jalil Ali, juga menilai medsos adalah media yang efektif untuk menjangkau generasi milenial.
"Sebagai wartawan, kita harus dapat menjauhkan generasi milenial dari hal-hal negatif yang berpotensi timbul dari digitalisasi," sebut Abdul Jalil.
Advertisement