Liputan6.com, Islamabad - Pakistan menyatakan akan membebaskan pilot jet tempur India, Abhinandan Varthaman pada hari ini, Jumat 1 Maret 2019. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Imran Khan pada Kamis, 28 Februari 2019 di muka parlemen.
Pembebasan pilot India yang ditangkap pada Rabu, 27 Februari 2019 dilihat sebagai "gerakan atau pertanda perdamaian". Imran mengatakan saat ini Pakistan akan berfokus pada de-eskalasi konflik, merujuk pada usaha penurunan tensi dengan India.
Advertisement
Baca Juga
"Sebagai isyarat perdamaian, kami akan membebaskan pilot India besok," kata Imran Khan di depan Majelis Nasional seperti dikutip dari BBC News, Jumat (1/3/2019).
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa India dan Pakistan harus hidup dalam damai. Sehingga penurunan tensi kedua negara harus dilakukan. Setelah sebelumnya, Imran telah mendesak untuk mengadakan pembicaraan damai dengan New Delhi.
India menanggapi dengan baik sikap Pakistan. Sebagaimana diketahui bahwa penahanan pilot serta penembakan jet tempur beberapa waktu lalu telah menaikkan kemarahan New Delhi.
Setelah kejadian penting itu, kedua negara berada di bawah tekanan berbagai entitas untuk menurunkan tensi.
Senada dengan Pakistan, India telah memberikan sinyal baik terkait perdamaian. Pada Rabu, Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj mengatakan bahwa negaranya "tidak ingin melihat eskalasi lebih jauh". Hal itu disampaikan Swaraj dari sebuah rapat dengan menteri luar negeri Cina dan Rusia.
Meskipun demikian, komentar resmi belum didapatkan dari Perdana Menteri Narendra Modi. Ia sendiri telah mengadakan rapat mendesak dengan para pimpinan keamanan India pada Rabu.
Simak pula video pilihan berikut:
Eskalasi Konflik india-Pakistan
Pada Selasa, 26 Februari 2019 New Delhi menyerang apa yang disebut sebagai "kamp militan di Pakistan" sebagai pembalasan atas bom bunuh diri di Kashmir pada 14 Februari 2019, yang menewaskan 40 polisi keamanan India.
Serangan itu diklaim oleh Jaish-e-Mohammad, sebuah kelompok militan. Meskipun demikian, New Delhi bersikukuh bahwa pemerintah Pakistan berada di belakang serangan tersebut.
Pakistan berkali-kali menyangkal keterlibatannya dalam serangan 14 Februari. Menanggapi sikap India yang semakin asertif, Islamabad mengirim surat kepada sekretaris jenderal PBB, meminta pertolongan penghentian konflik yang lebih serius. Di samping itu, negara itu juga siap membalas apabila diserang terlebih dahulu.
Puncaknya, Pakistan menembak jatuh dua pesawat tempur India di wilayah Kashmir yang dikelola oleh Pakistan pada Rabu, 27 Februari 2019.
Saat ini, puluhan ribu pasukan telah ditempatkan di posisi perbatan kedua negara. Sementara itu, Pakistan telah menutup wilayah udaranya sejak beberapa hari lalu, namun diperkirakan akan buka kembali pada Jumat ini.
Advertisement