Liputan6.com, Damaskus - Serangan udara kembali terjadi di Suriah pada Jumat, 16 Agustus 2019, menyasar sebuah tempat penampungan pengungsi di kawasan yang dikuasai pemberontak. Setidaknya 13 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk empat anak-anak.
Organisasi hak asasi manusia yang memiliki konsen dalam isu Suriah, Syria Observatory for Human Rights yang berkantor di London mengatakan, serangan itu dicurigai dilakukan oleh pesawat Rusia. Kamp pengungsi di Kota Hass, sebelah selatan Provinsi idlib menjadi lokus hantaman, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Sabtu (17/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pasukan Suriah telah melancarkan serangan di Idlib dan kawasan sekitarnya atas benteng pertahanan pemberontak yang terakhir di Suriah, sejak tanggal 30 April dalam ofensif yang didukung Rusia.
Kawasan Idlib dan sekitarnya berpenduduk sekitar tiga juta orang, banyak dari mereka adalah pengungsi dari tempat-tempat lain di Suriah yang dilanda pertempuran. Dalam beberapa minggu terakhir, lebih dari 450 ribu orang terpaksa mengungsi lagi dari kawasan di mana lebih dari 500 warga sipil mati terbunuh.Â
Israel Sempat Serang Pos Tentara Suriah
Sementara itu, pada 24 Juli lalu sebuah serangan rudal telah menargetkan provinsi bagian selatan Suriah, kata media pemerintah di Damaskus. Kantor berita SANA menyebut Israel di balik penyerangan itu, menghantam bukit Tal al-Hara yang merupakan rumah bagi pos-pos tentara Suriah.
Media pemerintah Suriah telah melaporkan sejumlah kerusakan material akibat insiden itu, lapor Al Jazeera.
Serangan ini terjadi sebulan setelah Israel menargetkan wilayah yang sama, yakni Provinsi Daraa, selatan ibu kota Damaskus serta daerah di dekatnya, Quneitrathe.
"Pertahanan anti-pesawat rezim telah diaktifkan untuk melawan serangan itu," kata Direktur Observatory Rami Abdel Rahmane.Â
"Beberapa rudal telah ditembak jatuh, yang lain telah mencapai target mereka," lapor Observatory. Sumber yang sama menyebut adanya nyawa yang menjadi korban insiden tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Advertisement
Sering Jadi Sasaran
Bukit Tal al-Hara, daerah strategis yang menghadap ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, selama bertahun-tahun merupakan pos terdepan radar militer Rusia. Khususnya, sampai pemberontak mengambil alih pada 2014 sebelum kembali ditangkap oleh tentara Suriah tahun lalu.
Zona itu telah menjadi sasaran serangan Israel terhadap milisi yang didukung Teheran.
Pada Juni, tentara Suriah mengatakan telah menembak jatuh sejumlah rudal Israel yang menargetkan lokasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melakukan ratusan pemogokan di Suriah yang katanya telah menargetkan daerah tujuan regionalnya, Iran, serta Hizbullah Lebanon, yang disebutnya ancaman terbesar bagi perbatasan.
Serangan itu terjadi setelah pemimpin Hizbullah mengatakan awal bulan ini bahwa roket kelompok itu dapat mencapai situs-situs kunci Israel di sepanjang pantai Mediterania, termasuk Tel Aviv.Â
Hassan Nasrallah juga mengatakan, Iran "dapat membombardir Israel dengan keganasan dan kekuatan" tetapi "tidak akan memulai perang".Â
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membalas bahwa negaranya akan memberikan "pukulan militer yang menghancurkan" pada Hizbullah dan Libanon jika ingin menyerang.
Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 370.000 orang dan menarik kekuatan dunia sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.