Liputan6.com, Benggala - 4 September 1971, bagian utara India dilanda banjir terparah dalam sejarah wilayah tersebut. Sekitar dua juta orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir terburuk itu.
Menurut laporan BBC on This Day yang dikutip untuk Today in History, beberapa daerah di negara bagian Benggala Barat direndam air setinggi 18 kaki (5,49 meter) ketika musim hujan berlanjut di luar musim biasanya.
Baca Juga
Ketinggian air di Sungai Yamuna bahkan mencapai enam kaki (1,83 m), melebihi batas aman yang telah ditentukan. Hal tersebut mengakibatkan 250.000 penduduk New Delhi harus mengungsi dari rumah mereka.
Advertisement
Kota suci Banares di dekat Sungai Gangga juga sangat terpengaruh oleh banjir yang merusak banyak bangunan dan jalan, serta memutus saluran telepon dan listrik.
Diperkirakan 15 juta orang di Benggala Barat merasakan dampak dari bencana tersebut.
Bencana Hebat Picu Panen Hancur
Banyak dari hasil panen di bagian utara India hancur. Persediaan air bersih pun terkontaminasi.
Angkatan Udara India kemudian memastikan bahwa daerah-daerah yang terkena dampak terburuk menerima pasokan bantuan yang mereka butuhkan. Badan-badan bantuan pun siap siaga.
Bencana banjir tersebut juga memicu ketakutan munculnya penyakit tipus dan kolera.
Kepala Menteri Benggala Barat mengatakan banjir kali itu merupakan salah satu bencana paling parah yang pernah menghantam negara bagian tersebut.
Advertisement
Sejarah di Tanggal yang Sama
Sementara itu, pada 4 September 1972, sejarah mencatat Mark Spitz sebagai atlet pertama yang memenangkan tujuh medali dalam Olimpiade, yaitu pada Olimpiade München 1972.
Sedangkan pada tanggal yang sama tahun 1998, dunia menorehkan detik-detik pendirian Google oleh Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa Universitas Stanford. Lalu pada 2010, tercatat sebuah gempa bumi bermagnitudo 7,1 mengguncang South Island di Selandia Baru yang dikenal dengan Canterbury Earthquake.