Liputan6.com, Berlin - Jerman menandai 30 tahun sejak jatuhnya Tembok Berlin pada Sabtu (9/11/2019) dengan serangkaian peristiwa yang menandai salah satu momen paling menentukan dalam sejarah Eropa modern.
Dilansir dari Straits Times, Sabtu (9/11/2019), pada 9 November 1989 terjadi pemberontakan damai yang populer di Jerman Timur, dimana komunis di tengah-tengah gerakan di antara negara-negara di Eropa Tengah yang dikuasai Soviet ingin melepaskan diri dari Moskow dan beralih ke demokrasi gaya barat.
Sekitar 200 rangkaian acara telah diadakan selama sepekan terakhir ini di Berlin.
Advertisement
Salah satunya adalah rekaman yang dipancarkan ke sebuah gedung di Berlin tengah dari tembok sepanjang 155 km. Tembok tersebut waktu itu dilanggar oleh ribuan orang Jerman Timur yang mengalir ke barat, akibatnya diakhiri dengan perpecahan Perang Dingin Jerman.Â
Di bawah slogan "7 Hari - 7 Lokasi," ceramah, instalasi seni, pembicaraan dari saksi, film dan pameran telah diadakan di lokasi revolusi Berlin yang asli.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rangkaian Acara
Gerbang Brandenburg yang bersejarah di Berlin, telah menjadi lokasi instalasi seni yang menampilkan sekitar 30.000 pita dengan harapan dan kenangan orang-orang, digabungkan menjadi "awan kebebasan" sepanjang 150 meter.
Untuk menandai hari ketika tembok runtuh, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Angela Merkel diperkirakan akan menghadiri peringatan di Berlin Wall Memorial pada hari Sabtu (9/11).
Seorang sutradara musikal, Daniel Barenboim, Staatskapelle Orchestra akan menampilkan simfoni kelima Beethoven yang dikenal sebagai Schicksals-Sinfonie atau takdir simfoni di Gerbang Brandenburg.
Advertisement