Film Animasi Malaysia 'Batik Girl' Menang 3 Penghargaan Internasional

Film animasi pendek asal Malaysia, 'Batik Girl', memenangi penghargaan internasional.

oleh Afra Augesti diperbarui 15 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi batik
Ilustrasi batik. Sumber foto: unsplash.com/Trang Nguyen.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Siapa yang mengira bahwa batik dan animasi akan menjadi kolaborasi yang sempurna? Begitulah ide yang diciptakan oleh R&D Studio.

Studio film asal Malaysia itu meluncurkan film pendek animasi 2D berjudul "Batik Girl" di saluran YouTube resmi mereka pada 6 November 2019 dan film berdurasi 9 menit ini sudah mulai mendunia.

"Batik Girl" bercerita tentang seorang gadis muda yang menghadapi tragedi dalam hidupnya, di mana ia mendapati dirinya tertarik ke dunia magis lukisan batik.

Selain itu, R&D Studio juga turut menggandeng penulis Heidi Shamsuddin, Tudidut Studio dan Fakultas Musik di Universiti Teknologi Mara. Produksi animasi pendek ini didukung oleh Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), yang menganugerahkan konsep film Intellectual Property Creators Challenge (IPCC) pada 2017.

Setelah selesai dibuat, "Batik Girl" langsung diikutsertakan ke festival lokal dan internasional, mencetak rekor setelah ditampilkan di 26 festival film di seluruh dunia, demikian seperi dikutip dari New Strait Times, Jumat (15/11/2019).

Hasilnya? "Batik Girl" berhasil memenangkan film animasi pendek terbaik di Festival de Largos y Cortos de Santiago di Chile; dapat Penghargaan Honourable Mention in Audience Favorites di Festival Animasi Florida; dan Medali Emas dalam kategori Regional di Digicon6 Asia ke-20, Jepang.

Saat mempersembahkan penghargaan tersebut, perwakilan dewan juri, Profesor Richard William Allen, menggambarkan "Batik Girl" sebagai sebuah film unik dan benar-benar indah, yang disuguhkan melalui bentuk dan warna animasi yang pas.

"Saya pikir, film ini sebenarnya adalah meditasi mendalam tentang ide animasi," ujarnya.

Namun, pihak R&D Studio berkata berbeda. Mereka menyebut, film ini menceritakan kisah yang berbasis lokal, di Malaysia, dan seputar batik.

"Akan tetapi sesungguhnya, inti dari cerita ini adalah hubungan antara seorang nenek dan cucunya," pungkas mitra senior dan direktur R&D Studio, Irwan Junaidy. 

Tentang R&D Studio

Ilustrasi batik
Ilustrasi batik. Sumber foto: unsplash.com/Artem Bali.

Didirikan pada 2011, R&D Studio adalah studio pembuatan konten untuk film, televisi, dan penerbitan. Hanya dalam delapan tahun beroperasi, studio ini memiliki lebih dari 100 IP di perpustakaannya, dalam berbagai tahap pengembangan dan produksi.

R&D Studio telah melakukan pekerjaan untuk penyiaran lokal seperti Astro, Media Prima dan RTM. Baru-baru ini juga menyelesaikan pekerjaan live-action untuk Cartoon Network Asia, dan pekerjaan animasi untuk Tokyo Broadcasting System.

Proyek yang sedang berlangsung termasuk "Junglemajig", serial TV animasi yang sebagian didanai oleh Dana Konten Digital MDEC.

Studio ini juga memproduksi serial TV "Wizards of Warna Walk" untuk The Walt Disney Company (Asia Tenggara) Pte. Ltd, yang mengudara di Disney Channel Asia.

Berikut cuplikan penuh Batik Girl:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya