Liputan6.com, Jenewa - WHO kini tidak lagi menyebut virus yang merebak di China sebagai Virus Corona Baru (novel coronavirus/nCov). Pemimpin WHO di Jenewa mengumumkan namanya sebagai Covid-19.
"Kami sekarang memiliki sebuah nama untuk penyakit #2019nCOv: Covid-19. Saya mengejanya: C-O-V-I-D garis satu sembilan. Covid-19," ujar pemipmin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip akun twitter resmi WHO, Rabu (12/2/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Science Alert, WHO sebelumnya menyebut Virus Corona sebagai penyakit pernapasan akut 2019-nCov. Covid juga ternyata merupakan singkatan dari Corona Virus Disease (penyakit Virus Corona), dan 19 berarti 2019.Â
Dengan kata lain, nama Covid-19 hampir tidak ada bedanya dengan 2019-nCov. Yang beda hanya singkatan dan tahunnya dipindah ke belakang. Â
WHO mengatakan tidak ingin menamakan virus ini dengan embel-embel nama hewan atau negara karena tidak mau stigma. Hal itu berdasarkan panduan WHO yang terbit pada 2015.Â
Sebelumnya, ada penyakit yang dinamakan sesuai daerah seperti Ebola dan Zika. Ebola ternyata nama sungai di Republik Demokrasi Kongo, sementara Zika adalah hutan di Uganda.Â
Dua nama daerah itu kini sudah terlanjut melekat di publik sebagai nama penyakit mematikan.Â
Selain itu, nama orang juga tidak boleh lagi menjadi nama penyakit, contohnya seperti Bell Palsy atau penyakit Alzheimer.Â
Covid-19 sejatinya berasal dari kota Wuhan, China. Penularannya diduga berasal dari kelelawar atau trenggiling.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Xi Jinping Telepon Jokowi
Presiden China Xi Jinping menelepon Presiden Jokowi pada Selasa 11 Februari malam. Xi meyakinan Jokowi bahwa China akan menang melawan wabah Virus Corona jenis baru yang sampai saat ini telah membunuh 1.112 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Xi menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan dan pengertian Indonesia sebagai negara sahabat.Â
"Sebagai sesama negara berkembang, China dan Indonesia, harus bergandengan tangan memikul tanggung jawab bersama demi mencapai kemajuan yang baru," ujar Xi Jinping dikutip media resmi setempat, Rabu (12/2/2020).
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) itu, pihaknya siap terus melanjutkan persahabatan tradisional dengan Indonesia, terus memperdalam sinergi strategi pembangunan kedua belah pihak, dan mengimplementasikan proyek-proyek utama dalam kerangka The Belt and Road Initiative, terutama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Xi menekankan, pihaknya sekarang sedang memprioritaskan perlawanan terhadap epidemi dengan mengobarkan semangat rakyatnya dalam pencegahan dan pengendalian Virus Corona, melakukan langkah-langkah pencegahan secara ketat, dan menyeluruh untuk mendapatkan hasil positif.
Advertisement
Jokowi Sampaikan Simpati
Sejak terjadinya epidemi Virus Corona, lanjut Xi, negara-negara tetangga China termasuk Indonesia telah memberikan dukungan yang berarti kepada Tiongkok dan saling membantu satu sama lain di masa-masa sulit ini.
Oleh sebab itu, dia berharap negara-negara di kawasan tetap menjaga kerja sama bilateral sambil melakukan langkah-langkah yang tepat dalam pencegahan dan pengendalian epidemi.
Presiden Jokowi atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpatinya kepada pemerintah dan rakyat China dalam mengatasi wabah itu. Menurut dia, Indonesia telah memberikan bantuan medis ke China akan terus menawarkan bantuan yang diperlukan pihak China.
Jokowi menyatakan keyakinannya bahwa persahabatan Indonesia-China akan diperdalam dan hubungan bilateral akan ditingkatkan lagi setelah Tiongkok menghadapi ujian epidemi itu, seperti dikutip dari Xinhua.
Sampai berita ini diturunkan, angka kematian akibat wabah Virus Corona di China telah mencapai 1.112 orang, sedangkan kesembuhannya tercatat 4.637 orang.
Sebanyak 7.333 orang dalam kondisi kritis, 44.404 orang positif terinfeksi Virus Corona, dan 21.675 orang berstatus terduga.Â