Liputan6.com, Washington, D.C - Presiden Donald Trump memerintahkan untuk melakukan penyebaran stasiun medis darurat dengan kapasitas 4.000 tempat tidur di seluruh Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (23/3/2020) Trump mengatakan pada konferensi pers bahwa ia telah memerintahkan badan manajemen darurat FEMA untuk mendirikan stasiun medis di negara bagian New York, California dan Washington.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan delapan stasiun di California akan memiliki 2.000 tempat tidur dan empat stasiun untuk negara bagian New York dan Washington akan memiliki total 1.000 tempat tidur masing-masing.
"Saya ingin meyakinkan orang-orang Amerika bahwa kami melakukan segala yang kami bisa setiap hari untuk hadapi musuh yang tak terlihat dan yang mengerikan ini," katanya.
"Kami berperang, dalam arti sebenarnya kami berperang," tambah Donald Trump.
AS memiliki hampir 33.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 409 kematian, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.
Trump mengatakan ia telah menyetujui permintaan untuk mengeluarkan deklarasi bencana besar di negara bagian New York.
Trump juga menambahkan bahwa dia telah menyetujui negara bagian Washington untuk melakukan hal yang sama.
Trump mengatakan kepada para wartawan dalam pertemuannya di Gedung Putih yang sekarang menjadi harian tentang pandemi, bahwa pemerintah federal akan membayar tentara Garda Nasional untuk dikerahkan di tiga negara bagian guna menahan penyebaran Virus Corona baru itu.
Donald Trumpmenambahkan bahwa Korps Insinyur Angkatan Darat AS akan membantu membangun situs medis sementara di New York dan kapal rumah sakit Angkatan Laut AS USNS Mercy akan dikerahkan ke Los Angeles.
Antisipasi Otoritas New York
Sebelumnya, Wali Kota New York City Bill de Blasio pada Minggu, 15 Maret 2020 mengumumkan penutupan sekolah dan aktivitas belajar. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Virus Corona COVID-19.
"Dengan menyesal saya mengumumkan bahwa mulai besok sekolah-sekolah umum akan kami tutup," de Blasio mengatakan pada konferensi pers, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.
Sebenarnya, Wali Kota New York City menentang penutupan, takut dampak pada ekonomi dan layanan publik menjadi terbengkalai.
Namun, tekanan pada wali kota terus meningkat, datang dari orangtua, pendidik, dan pejabat rumah sakit setempat.
Jumlah kasus Virus Corona COVID-19 yang dikonfirmasi di kota berpenduduk 8,5 juta ini terus meningkat, melewati 300 orang pada hari Minggu kemarin.
Advertisement