Pasukan Koalisi AS Pembasmi ISIS Mulai Tinggalkan Irak

Pasukan koalisi pimpinan AS telah mendukung militer Irak memerangi ISIS sejak 2014.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 08:01 WIB
AS dan Turki Gelar Patroli Gabungan di Suriah
Pasukan AS memantau situasi saat patroli gabungan pasukan Turki di Desa al-Hashisha, Tal Abyad, Suriah, Minggu (8/9/2019). YPG membentuk tulang punggung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang selama ini menjadi mitra kunci Washington dalam perang melawan ISIS di Suriah. (DELIL SOULEIMAN/AFP)

Liputan6.com, Mosul - Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang memerangi ISIS mulai meninggalkan pangkalan udara di Irak utara pada Kamis 26 Maret. Mereka menyerahkan pangkalan tersebut sepenuhnya kepada militer Irak sebagai bagian dari pengurangan pasukan asing di negara tersebut.

Penarikan secara keseluruhan akan menyaksikan pasukan koalisi bergerak ke pangkalan yang lebih sedikit dan mengurangi personel. Koalisi tidak menyebutkan berapa jumlah pastinya.

Pangkalan udara Qayyara di selatan kota Mosul, tempat ISIS mendeklarasikan kekhalifahan mereka pada 2014, merupakan pangkalan kedua yang diserahkan kepada militer Irak pada Maret ini. Sebelumnya, pasukan koalisi meninggalkan pangkalan udara al-Qaim di perbatasan Suriah pekan lalu.

"Koalisi akan beroperasi dari lokasi yang lebih sedikit, namun tetap berkomitmen mendukung mitra kami dalam menghadapi Daesh (ISIS)," kata Brigadir Jenderal Vincent Barker dari koalisi melalui pernyataannya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/3/2020).

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Irak Mampu Menahan Ancaman ISIS

AS dan Turki Gelar Patroli Gabungan di Suriah
Pasukan AS berjalan melewati kendaraan militer Turki saat patroli gabungan di Desa al-Hashisha, Tal Abyad, Suriah, Minggu (8/9/2019). AS dan Turki patroli gabungan di Suriah timur laut untuk meredakan ketegangan Ankara dengan pasukan Kurdi yang didukung AS dalam memerangi ISIS. (DELIL SOULEIMAN/AFP)

Pejabat koalisi menyebutkan pengurangan pasukan dan relokasi unit ke pangkalan Irak yang lebih sedikit dikarenakan pasukan Irak sebagian besar mampu menahan ancaman dari sisa anggota ISIS dengan caranya sendiri.

Koalisi pimpinan AS mendukung militer Irak memerangi ISIS sejak 2014. Seribu anggota gerilyawan diyakini masih beroperasi, yang mayoritas terbatas ke sejumlah daerah terpencil seperti padang pasir dan pegunungan di seluruh Irak utara. Secara berkala mereka menyerang pasukan keamanan namun tidak menguasai wilayah utama seperti kota sejak 2017.

Koalisi saat ini mengerahkan sekitar 7.500 pasukan di Irak, termasuk 5.000 dari Amerika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya