Kim Jong-un Klaim Korea Utara Sukses Hadapi Virus Corona COVID-19

Kim Jong-un belum mengkonfirmasi satu kasus mematikan yang melanda dunia setelah pertama kali muncul di negara tetangga China.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Jul 2020, 07:01 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 07:01 WIB
Senyum Kim Jong-un Saat Tinggalkan Vietnam
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersiap menaiki kereta di stasiun kereta Dong Dang di Dong Dang, Vietnam, Sabtu (2 /3). Kim Jong Un mengakhiri KTT dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi dan kunjungan kenegaraan ke Vietnam. (AP Photo/Minh Hoang)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memuji apa yang disebutnya sebagai "keberhasilan yang bersinar" di negaranya dalam menahan masuk Virus Corona COVID-19.

Hal itu disampaikan oleh Kim Jong-un pada pertemuan Partai Buruh pada Kamis kemarin yang juga membahas dampak virus, enam bulan setelah Korea Utara menutup perbatasan dan membuat ribuan orang di isolasi, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (3/7/2020).

KCNA melaporkan bahwa setelah mengkaji upaya-upaya, Kim Jong-un mengatakan kami telah benar-benar mencegah penyebaran virus ganas" dan "mempertahankan situasi anti-epidemi yang stabil meskipun dunia mengalami krisis kesehatan.

Kim Jong-un memuji "keberhasilan yang gemilang yang diraih oleh kepemimpinan Komite Pusat Partai."

Ia menganggap semua pihak di negara itu memiliki pandangan jauh ke depan dengan semangat sukarela yang ditunjukkan oleh semua orang yang bergerak sesuai perintah Komite Sentral Partai.

Namun dia juga menekankan perlunya "mempertahankan kewaspadaan maksimum" terutama mengingat wabah baru di "negara-negara tetangga".

Pyongyang belum mengkonfirmasi satu kasus mematikan yang melanda dunia setelah pertama kali muncul di negara tetangga China.

Korea Utara telah memberlakukan aturan ketat, termasuk menutup perbatasan dan sekolahnya, dan menempatkan ribuan warganya ke dalam isolasi.

 

Simak video pilihan berikut:

Isu Kelaparan di Korea Utara

Cara Warga Korea Utara Rayakan Tahun Baru
Anak-anak menikmati permainan rakyat di depan Victorious Fatherland Liberation War Museum, Pyongyang, Selasa (1/1). (AP Photo/Cha Song Ho)

Para analis mengatakan, Korut tidak mungkin menghindari infeksi dari virus itu, dan sistem kesehatannya yang bobrok bisa berujung pada wabah besar.

Bulan lalu, seorang pakar hak-hak PBB memperingatkan kerawanan pangan semakin dalam dan beberapa orang "kelaparan" sebagai hasil dari upaya Korea Utara untuk menangkal wabah, terutama menutup perbatasan.

Sebelum krisis Virus Corona, lebih dari 40 persen orang di Korea Utara sudah dianggap rawan kekurangan pangan, dengan banyak yang menderita kekurangan gizi.

Menyentuh hampir setiap negara di muka bumi, COVID-19 telah menginfeksi setidaknya 10,7 juta orang dan merenggut sekitar 516.000 nyawa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya