Liputan6.com, Seoul - Polisi Korea Selatan berhasil mengakses iPhone milik Park Won-soon, mantan wali kota Seoul yang ditemukan tewas pada awal Juli 2020. Di tengah kematiannya, Park Won-soon diduga terlibat dalam skandal pelecehan seksual.
Dilaporkan Yonhap, Kamis (23/7/2020), password dari iPhone tersebut diberikan oleh mantan sekretaris Park Won-soon. Mantan sekretaris Park itu merupakan pihak yang melaporkan ke polisi sebagai korban pelecehan seksual sang wali kota.
Advertisement
Baca Juga
Wali kota Seoul Park Won-soon diduga bunuh diri kurang dari dua hari setelah ada pelaporan itu.
"Di depan perwakilan keluarga yang berduka dan pemerintah kota Seoul, tim polisi memulai prosedur digital forensik, termasuk membuka kunci telepon genggamnya," ujar petugas kepolisian.
Selanjutnya, kepolisian akan mencari materi terkait kasus ini. Namun, polisi saat ini masih fokus pada penyebab kematian Park Won-soon.
Polisi butuh surat perintah tambahan jika ingin mengumpulkan informasi terkait tuduhan pelecehan seksual.
Sementara, kelompok masyarakat yang mewakili korban meminta agar agar investigasi independen. Mereka menolak proposal pemerintah kota untuk membentuk tim pemeriksaan gabungan.
Mereka juga meminta agar pejabat kota Seoul bertanggung jawab karena berkontribusi pada budaya kerja yang mengabaikan kasus seperti ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pakai Dana Publik, Pemakaman Wali Kota Seoul Tuai Protes
Perdebatan sempat muncul terkait apakah Wali Kota Seoul, yang ditemukan tewas pekan lalu akibat bunuh diri, seharusnya telah mendapatkan prosesi pemakaman yang didanai publik di tengah tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang anggota stafnya.
Dilaporkan The Guardian pada Selasa 14 Juli, ada lebih dari 500.000 orang menandatangani petisi yang menyerukan agar presiden Gedung Biru negara itu tidak menggunakan uang publik untuk layanan tersebut.
"Mengadakan pemakaman keluarga yang tenang akan menjadi hal yang tepat untuk dilakukan," mengutip petisi tersebut.
Mantan sekretaris Wali Kota Seoul, sebelumnya melaporkan Park ke polisi atas dugaan pelecehan seksual. Namun, kematiannya ini berarti penyelidikan atas kasusnya secara otomatis akan ditutup.
Seorang pengacara untuk wanita itu mengatakan, kliennya telah mengalami beberapa tindakan pelecehan seksual dari Park, termasuk pesan teks larut malam dan selfie pakaian dalam, selama empat tahun dia bekerja untuknya.
Dia akan memanggilnya ke kamar di sebelah kantornya dan meminta untuk "memeluknya", pada satu kesempatan menempelkan bibirnya ke lututnya yang memar "untuk menciumnya dengan lebih baik," kata pengacara itu.
"Saya seharusnya berteriak, berteriak keras dan melaporkannya saat pertama kalinya," kata korban, yang tidak mau disebutkan namanya, dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.