Cegah Risiko Virus Corona COVID-19, Vietnam Larang Perdagangan Satwa Liar

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, telah mengeluarkan larangan untuk perdagangan satwa liar di negaranya dalam upaya menekan penyebaran Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Jul 2020, 21:27 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 21:27 WIB
Puluhan Trenggiling Hidup Ditemukan di Bus Vietnam
Seekor trenggiling diperlihatkan di sebuah kotak kayu setelah diselamatkan dari perdagangan liar di provinsi Ha Tinh, Vietnam (30/7/2019). Puluhan trenggiling hidup yang diselundupkan dari Laos ditemukan "dehidrasi dan lemah" di sebuah bus di Vietnam tengah. (AFP Photo/Save Vietnam's Wildlife)

Liputan6.com, Hanoi- Arahan untuk melarang perdagangan satwa liar di Vietnam telah dikeluarkan oleh Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, menurut pernyataan pemerintah negara tersebut. 

Larangan itu dikeluarkan dalam upaya menekan penyebaran Corona COVID-19 di Vietnam.

Arahan larangan untuk perdagangan satwa liar itu mencakup larangan impor, menjual produk, memburu secara ilegal, dan membuka pasar serta penjualan secara online, demikian menurut pernyataan Pemerintah Vietnam pada 23 Juli. 

Vietnam diketahui merupakan salah satu detinasi utama di Asia dalam hal produk-produk satwa liar ilegal seperti sisik trenggiling dan gading gajah.

Cula badak juga merupakan salah satunya, yang diyakini memiliki fungsi untuk obat.

Sebelumnya, 14 organisasi konservasi di Vietnam pada bulan Februari sempat mengirimkan surat yang meminta pemerintah untuk membuat regulasi dan menutup pasar dan lokasi lain di mana satwa liar dijual secara ilegal, demikian seperti dikutip dari US News, Jumat (24/7/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Diketahui Sebagai Industri yang Berkembang Pesat

trenggiling
Sejumlah hewan trenggiling saat diamankan pihak berwenang di Belawan, Sumatra Utara (13/6). Tim gabungan Lantamal I dengan Mabes TNI AL berhasil mengamankan ratusan trenggiling senilai USD 190.000 sekitar Rp 2,5 miliar. (AFP Photo/Gatha Ginting)

Vietnam dilaporkan memiliki banyak pasar satwa liar dan juga perdagangan hewan online yang berkembang pesat. Pada saat itu, undang-undang yang ada sering kali tidak ditegakkan dengan tegas.

Sebelum Vietnam, China juga telah mengeluarkan larangan untuk perdagangan dan konsumsi satwa liar segera setelah kemunculan wabah Virus Corona COVID-19.

Saat kemunculan wabah, para ilmuwan menduga virus yang ditularkan ke manusia berasal dari hewan dan beberapa infeksi paling awal ditemukan pada orang yang terpapar di pasar satwa liar di Wuhan, Provinsi Hubei, China, di mana hewan-hewan seperti kelelawar, ular, musang, dan beberapa jenis lainnya dijual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya