Studi WWF Ungkap 3 Miliar Hewan Mati Akibat Kebakaran Australia

Kebakaran hutan pada 2019 dan 2020 telah menewaskan hampir tiga miliar koala, kanguru, dan satwa asli Australia lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2020, 09:51 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 08:55 WIB
Kebakaran Semak di Victoria Australia Tak Terkendali, Belasan Rumah Gosong
Seekor kanguru melarikan dari kebakaran semak di Victoria Australia. Foto diambil pada 2013 (ABC.Net.AU)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan pada 2019 dan 2020 telah menewaskan hampir tiga miliar koala, kanguru, dan satwa asli Australia lainnya. Data itu terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan World Wide Fund for Nature (WWF).

Menurut WWF, jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari perkiraan organisasi itu sebelumnya, dengan sekitar 143 juta mamalia, 2,46 miliar reptil, 180 juta burung, dan 51 juta katak terkena dampak kebakaran hutan terburuk di Australia dalam beberapa dasawarsa.

"Ini tercatat sebagai salah satu bencana margasatwa terburuk dalam sejarah modern," kata Kepala Eksekutif WWF-Australia Dermot O'Gorman seperti dikutip dari Antara News, Kamis (30/7/2020).

Kebakaran itu menghancurkan lebih dari 11 juta hektare hutan di bagian tenggara Australia, sama dengan sekitar setengah luas wilayah Inggris. Ketika api berkobar, WWF memperkirakan jumlah hewan yang terdampak adalah 1,25 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gunakan Data dari Lebih 100.000 Survei

Kebakaran Hutan di Australia Kian Membara
Langit sore bersinar kemerahan akibat kebakaran hutan di daerah sekitar kota Nowra, negara bagian New South Wales, Australia, Selasa (31/12/2019). Akibat kebakaran ini, ribuan wisatawan dan penduduk lokal mengungsi ke wilayah pantai di Australia tenggara. (AFP/Saeed Khan)

Angkanya meningkat terutama karena para peneliti sekarang telah menilai total area yang terkena dampak daripada berfokus pada negara-negara yang paling terkena dampak.

WWF menggunakan berbagai teknik untuk memperkirakan populasi hewan, termasuk menggunakan data dari lebih 100.000 survei. Model berbagai teknik itu kemudian dapat secara akurat memperkirakan hewan yang ditemukan di daerah yang dihancurkan oleh api.

Pemimpin proyek Lily Van Eeden dari University of Sydney mengatakan, penelitian ini adalah analisis hewan di seluruh benua pertama yang terkena dampak kebakaran hutan.

"Negara-negara lain dapat membangun penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak kebakaran hutan di mana-mana," kata dia.

Total termasuk hewan yang dipindahkan karena habitat yang hancur dan yang sekarang menghadapi kekurangan makanan dan tempat tinggal, atau prospek pindah ke habitat yang sudah ditempati.


Beberapa Spesies Punah

Kebakaran hutan telah mengancam satwa liar di seluruh wilayah Australia.
Kebakaran hutan telah mengancam satwa liar di seluruh wilayah Australia. (source: AFP/SAEED KHAN)

Para peneliti mengatakan kehancuran akan menyebabkan beberapa spesies punah sebelum keberadaan mereka bahkan dicatat.

"Kami bahkan tidak tahu apa yang hilang dari kami," kata Chris Dickman, profesor ekologi di University of Sydney.

"Ini adalah spesies yang ada di sini dan sekarang mereka telah pergi. Ini hampir terlalu tragis untuk dipikirkan," ia menambahkan.

Setelah bertahun-tahun kekeringan membuat semak-semak Australia luar biasa kering, negara itu bertarung dengan salah satu musim kebakaran terburuk dari September hingga Maret, menyebabkan 34 kematian manusia dan hampir 3.000 rumah hilang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya