Jadi Tonggak Sejarah Baru, Afrika Telah Dinyatakan Bebas dari Polio Liar

Tonggak sejarah baru, Afrika telah dinyatakan bebas dari salah satu jenis polio yakni polio liar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Agu 2020, 11:48 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 08:30 WIB
7 Fakta Penting Soal Polio
7 Fakta Penting Soal Polio

Liputan6.com, Jakarta - Afrika telah dinyatakan bebas dari polio oleh badan independen, Komisi Sertifikasi Regional Afrika.

Polio yang biasanya menyerang anak balita, terkadang menyebabkan kelumpuhan yang tidak dapat disembuhkan. Kematian bisa terjadi saat otot pernapasan terpengaruh.

Mengutip laporan BBC, Rabu (26/8/2020), 25 tahun yang lalu ribuan anak di Afrika menjadi lumpuh karena virus tersebut.

Hingga kini, tidak ada obat untuk penyembuhan polio tetapi vaksin polio melindungi anak-anak seumur hidup.

Penyakit itu kini hanya ditemukan di Afghanistan dan Pakistan.

Nigeria adalah negara Afrika terakhir yang dinyatakan bebas dari polio liar, setelah menyumbang lebih dari setengah kasus global kurang dari satu dekade lalu.

Kampanye vaksinasi di Nigeria melibatkan upaya besar untuk mencapai tempat-tempat terpencil dan berbahaya di bawah ancaman kekerasan militan dan beberapa petugas kesehatan terbunuh dalam prosesnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebaran Polio

Afghanistan Gencar Perangi Polio-AFP Photo-20170228
Seorang anak diberikan vaksin polio di Kabul, Afghanistan, Senin (28/2). Polio masih banyak dijumpai di tiga negara yaitu Afghanistan, Nigeria dan Pakistan. (AFP PHOTO / SHAH Marai)

Polio adalah virus yang menyebar dari orang ke orang, biasanya melalui air yang tercemar. Ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan menyerang sistem saraf.

Dua dari tiga jenis virus polio telah dibasmi di seluruh dunia. Pada hari Selasa, Afrika telah dinyatakan bebas dari jenis virus polio liar yang tersisa.

Lebih dari 95% populasi Afrika sekarang telah diimunisasi. Ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan oleh Komisi Sertifikasi Regional Afrika sebelum menyatakan benua itu bebas dari polio.

Sekarang hanya virus polio yang diturunkan dari vaksin yang tersisa di Afrika dengan 177 kasus yang diidentifikasi tahun ini.

Ini adalah bentuk virus langka yang bermutasi dari vaksin polio oral dan kemudian dapat menyebar ke komunitas yang kurang diimunisasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi sejumlah kasus ini di Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah dan Angola.


Sejarah Polio Liar

Imunisasi Polio di Pakistan
Ekspresi seorang anak saat diberikan vaksin polio oleh pekerja kesehatan di Lahore, Pakistan, (9/4). Pakistan meluncurkan vaksinasi polio baru, yang bertujuan agar 38,7 juta anak di bawah usia 5 tahun mendapatkan vaksin tersebut. (AP Photo/KM Chaudary)

Tanpa obat, vaksin yang dikembangkan pada tahun 1952 oleh Dr Jonas Salk memberikan harapan bahwa anak-anak dapat terlindungi dari penyakit tersebut. Pada tahun 1961, Albert Sabin memelopori vaksin polio oral yang telah digunakan di sebagian besar program imunisasi nasional di seluruh dunia.

Pada tahun 1996 virus polio melumpuhkan lebih dari 75.000 anak di seluruh benua - setiap negara terkena dampaknya.

Tahun itu Nelson Mandela meluncurkan program "Kick Polio Out of Africa", memobilisasi jutaan petugas kesehatan yang pergi dari desa ke desa untuk memberikan vaksin secara manual.

Itu didukung oleh koalisi kelompok termasuk Rotary International yang telah mempelopori upaya vaksinasi polio sejak 1980-an.

Sejak tahun 1996, miliaran vaksin polio oral telah disediakan, mencegah sekitar 1,8 juta kasus virus polio liar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya