Liputan6.com, Bejing - Vaksin untuk COVID-19 masih dalam proses pengembangan. WHO berharap tahun depan 2 miliar vaksin sudah siap didistribusikan untuk mengobati virus ini.
Sementara itu, China mencoba menggunakan pengobatan tradisional (Tradisional Chinese Medicine atau TCM) untuk melawan COVID-19. Jenis pengobatannya mulai dari kapsul hingga akupuntur.
Advertisement
Baca Juga
Kepala deputi dari Beijing University of Chinese Medicine, Wang Wei, berkata pengobatan tradisional ini telah dipromosikan ke Italia, Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia.
Zhang Boli, Presiden Tianjin University of Traditional Chinese Medicine, juga telah terlibat banyak sesi video untuk berbagi pengalaman mengobati COVID-19 dengan metode tradisional China.
Salah satu obat tradisional yang dimaksud adalah Lianhua Qinqen yang berbentuk kapsul dan granula. Zhang Boli berkata obat itu telah mendapat persetujuan pemasaran di lebih dari 10 negara dan wilayah. China juga mendonasikan obat-obat itu ke beberapa negara.
Media China menyebut lung diffusing dan detoksifikasi disorot oleh dokter-dokter asing untuk mengobati infeksi COVID-19.
"Kita sedang bekerja dengan University of Southern California pada uji klinis fase 2 untuk persiapan lung diffusing dan detoksifikasi," ujar Zhang Boli seperti dilansir Xinhua, Senin (14/9/2020).
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Akupuntur
Pengobatan tradisional China lain yang digunakan adalah akupuntur dan moksibusi juga ditawarkan sebagai alternatif.
Xinhua melaporkan bahwa pemerintah Singapura juga sudah menyetujui penggunaan akupuntur dan moksibusi China untuk pasien COVID-19 pada Mei lalu.Â
Hal itu diungkap oleh Wakil Presiden Singapore Chinese Physicians' Association, Kuo Tong Ho, pada konferensi video World Federation of Acupuncture-Moxibustion Societies (WFAS).
Berdasarkan data National Administration of Traditional Chinese Medicine, China, telah berbagai terapi pengobatan tradisional China, resep efektif, serta pengalaman klinis dalam menghadapi COVID-19 di lebih dari 80 negara dan wilayah.Â
"Pandemi virus corona baru memberikan kesempatan bagi pengobatan tradisional China untuk mendunia," ujar Liu Baoyan, kepala peneliti China Academy of Chinese Medical Sciences (CACMS).
Advertisement