Liputan6.com, Jakarta - Honduras mengumumkan akan merelokasi kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem sebelum akhir 2020.
Rencana tersebut dianggap sebagai akhir dari kebijakan netralitasnya dalam menghadapi konflik Israel dan Palestina di wilayah Timur Tengah.
Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, dalam pernyataannya bahkan mengungkapkan bahwa Israel juga akan membuka kantor diplomatiknya di Tegucigalpa, Ibu Kota Honduras.
Advertisement
"Saya baru saja berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu untuk memperkuat aliansi strategis kami dan menyetujui pembukaan kedutaan besar masing-masing di Tegucigalpa dan Yerusalem," ungkap Presiden Hernandez via Twitter, seperti dikutip dari AFP, Senin (21/9/2020).
"Kami berharap dapat mengambil langkah bersejarah ini sebelum akhir tahun, selama pandemi (jika) memungkinkan," tulis Presiden Hernandez.
Saksikan Video Berikut Ini:
Israel Telah Buka Kantor Perwakilan di Tegucigalpa
Pada 2019, Presiden Hernandez memulai proses pencabutan kebijakan netralitas yang telah lama dipegang negaranya dalam menghadapi konflik Israel-Palestina.
Selain itu, pada September 2019, Presiden Hernandez juga membuka kantor pusat komersial di Yerusalem sebagai perpanjangan dari kedutaan besar Honduras di Tel Aviv.
Pada Agustus 2020, Israel telah membuka kantor perwakilannya di Tegucigalpa.
"Honduras mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan kami yakin bahwa pengakuan ini akan menjadi berkah besar dan saling menguntungkan," ujar Presiden Hernandez saat kantor perwakilan Israel tersebut dibuka.
Sementara itu, Honduras diketahui memiliki populasi orang Palestina terbesar kedua di Amerika Latin, setelah Chili.
Advertisement