Penyair Amanda Gorman Baca Puisi Persatuan di Pelantikan Joe Biden

Amanda Gorman yang masih berusia 22 tahun membaca puisi persatuan di pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Jan 2021, 09:51 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 00:47 WIB
Amanda Gorman menjadi penyair termuda yang membaca puisi di pelantikan presiden Amerika Serikat.
Amanda Gorman menjadi penyair termuda yang membaca puisi di pelantikan presiden Amerika Serikat. Dok: Amanda Gorman

Liputan6.com, Washington, D.C. - Penyair Amanda Gorman mendapat kesempatan menjadi poet laureate di pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Puisi yang ia baca bertema persatuan.

Amanda adalah poet laureate termuda dalam sejarah AS. Wanita berusia 22 tahun itu kuliah jurusan sosiologi dari Universitas Harvard.

Poet laureate adalah penyair yang diangkat pemerintah untuk menulis syair di acara resmi.

Puisi Amanda Groman berjudul The Hill We Climb.

"Kita memang jauh dari terpoles, jauh dari pristin, tetapi kita tidak berjuang mencari persatuan yang sempurna, kita berjuang untuk menempa persatuan dengan tujuan menyusun sebuah negara yang berkomitmen kepada semua budaya, warna, karakter, dan kondisi manusia," demikian petikan puisi Amanda Gorman yang dibaca Rabu (20/1/2021) di Washington, D.C.

"Jadi kita menangkat tatapan kita bukan pada hal yang berdiri di antara kita, tetapi pada yang berdiri di depan kita. Kita menutup pemisah karena kita tahu untuk menaruh masa depan kita pertama, pertama harus menyingkirkan perbedaan. Kita menurunkan senjata, sehingga kita bisa meraih tangan satu-sama lain."

Pada puisinya yang disampaikan dengan gaya orasi, Amanda Groman berkata demokrasi tak akan pernah kalah. Bagian itu seraya menyorot kerusuhan di Capitol Hill.

"Meski demokrasi bisa tertunda dari waktu ke waktu, ia tidak akan pernah dikalahkan secara permanen," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tradisi Pembacaan Puisi Saat Pelantikan Presiden AS

Ribuan Bendera AS Sambut Pelantikan Joe Biden
Ribuan bendera ditempatkan di National Mall, menghadap ke Monumen Washington, dan Lincoln Memorial, menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden di Washington, Senin (18/1/2021). Pelantikan Biden dan wakilnya, Kamala Harris akan mencakup "parade virtual di seluruh AS". (AP Photo/Alex Brandon)

Pembacaan puisi sebetulnya bukan tradisi wajib di pelantikan. Sebagai contoh, mantan Presiden Donald Trump tidak mengadakan pembacaan puisi, tetapi banyak lagi yang tidak mengadakannya. 

Menurut situs Poets.org, baru ada empat presiden yang menerapkan tradisi ini, yakni Presiden John F. Kennedy, Bill Clinton, Barack Obama, dan Joe Biden. 

Penyair masyhur Robert Frost membacakan puisi di pelantikan Kennedy berjudul The Gift Outright. 

Yang tak kalah bersejarah adalah saat penyair kulit hitam, Maya Angelous, membacakan puisi bagi Barack Obama dengan judul On the Pulse of Morning.

Sejauh ini, semua presiden yang mengadakan pembacaan puisi berasal dari Partai Demokrat. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya