Liputan6.com, Jakarta - Seorang calon ayah tewas di Negara Bagian New York saat bermain-main dengan alat peledak yang ia klaim bisa mengungkapkan jenis kelamin calon anak. Uji coba itu ia lakukan di garasi rumahnya.
Melansir dari Global News, Kamis (25/2/2021), Christopher Pekny, yang berusia 28 tahun, sedang "membuat perangkat untuk digunakan di pesta pengungkapan jenis kelamin anak. Ketika meledak, alat itu malah menewaskannya dan melukai adik laki-lakinya Michael," kata Polisi Negara Bagian New York dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Michael Pekny (27) dibawa ke rumah sakit karena luka-lukanya setelah ledakan itu.
Advertisement
Pekny sedang menanti anak pertamanya, dan dia sedang membuat bahan peledak untuk memberi tahu teman dan keluarga tentang jenis kelamin anak tersebut.
Ketiga Pekny bersaudara memang memiliki keahlian dibidang mekanis, dan Christopher telah mencoba membuat sendiri bahan peledak untuk pesta mengungkapkan jenis kelamin anaknya.
Polisi menyelidiki ledakan di rumah Christopher Pekny di Liberty, N.Y dan belum jelas apa yang memicu ledakan tersebut, atau jenis dari bahan peledak tersebut. Banyak yang memberikan penghormatan kepada Christopher Pekny di restoran keluarga setelah kematiannya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kasus Serupa
Â
Aksi untuk mengungkapkan jenis kelamin telah menjadi tren yang semakin populer dan berbahaya selama dekade terakhir.
Kasus lain yang serupa terjadi pada 2019, seorang nenek tewas dalam ledakan pengungkap jenis kelamin dan seorang petugas pemadam kebakaran meninggal di California saat berjuang melawan kobaran api yang disebabkan oleh pengungkap jenis kelamin pada 2020.
Bahan peledak pengungkap jenis kelamin lainnya memicu kebakaran hutan yang dahsyat di Arizona pada 2017, menyebabkan kerusakan lebih dari 8 juta dolar atau sekitar Rp 112 miliar.
Pengadilan kemudian memerintahkan sang ayah untuk membayar kembali nilai penuh dari kerusakan tersebut selama hidupnya.
Pekny adalah orang kedua yang tewas dalam ledakan terkait pengungkap jenis kelamin bayi bulan ini.
Yang pertama adalah seorang pria Michigan, dia meninggal pada awal Februari setelah meriam meledak saat baby shower.
Blogger Jenna Karvunidis, yang dikreditkan memulai tren pengungkap jenis kelamin, mengatakan dia menyesal memperkenalkan ide tersebut kepada dunia.
"Saya merasakan banyak perasaan campur aduk tentang kontribusi saya pada budaya itu," tulisnya pada 2019.
Â
Reporter: Veronica Gita
Advertisement