Liputan6.com, Jakarta - Ratusan anggota kelompok Islam garis keras menyerang kuil-kuil Hindu dan sebuah kereta api di Bangladesh timur pada Minggu (28/3), kata polisi dan seorang jurnalis lokal, ketika kekerasan menyebar ke seluruh negeri setelah kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Setidaknya 10 pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan polisi selama demonstrasi yang diorganisir oleh kelompok-kelompok Islam menentang kunjungan pemimpin India itu, dan kekerasan berkecamuk setelah kepergiannya ketika kemarahan membumbung atas kematian.
Baca Juga
Mengutip Channel News Asia, Senin (29/3/2021), Modi tiba di Dhaka pada hari Jumat untuk menandai peringatan 50 tahun kebangsaan Bangladesh, dan meninggalkan tempat itu pada hari Sabtu setelah memberikan hadiah vaksin COVID-19 kepada Perdana Menteri Sheikh Hasina sebanyak 1,2 juta dosis.
Advertisement
Kelompok-kelompok Islam menuduh Modi mendiskriminasi Muslim minoritas di India yang mayoritas Hindu dan kekerasan meningkat pesat selama kunjungannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Aksi Aktivis Islam
Pada hari Jumat, puluhan orang terluka di ibu kota padat penduduk Dhaka ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pengunjuk rasa. Ribuan aktivis Islam berbaris di jalan-jalan Chittagong dan Dhaka pada hari Sabtu sebagai protes.
Pada hari Minggu, aktivis kelompok Hefazat-e-Islam menyerang sebuah kereta api di distrik timur Brahmanbaria, yang mengakibatkan 10 orang terluka.
"Mereka menyerang kereta dan merusak ruang mesin dan hampir semua gerbong," kata seorang pejabat polisi kepada Reuters, menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
“Brahmanbaria sedang terbakar. Berbagai kantor pemerintah dibakar tanpa pandang bulu. Bahkan klub pers diserang dan banyak yang terluka, termasuk presiden klub pers. Kami berada dalam ketakutan ekstrim dan merasa sangat tidak berdaya,” ujar Javed Rahim, seorang jurnalis di kota Brahmanbaria kepada Reuters melalui telepon.
Beberapa kuil Hindu di kota itu juga diserang, katanya.
Aktivis Islam diduga juga membakar dua bus di distrik barat Rajshahi pada hari Minggu, sementara ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di Narayanganj, melempari mereka dengan batu, kata polisi.
Para pengunjuk rasa menggunakan kayu dan kantong pasir untuk memblokir jalan, saat polisi membalas dengan peluru karet dan gas air mata, menyebabkan puluhan orang terluka di Narayanganj, tepat di luar ibu kota, Dhaka.
Protes yang dipicu oleh kunjungan Modi sejak itu berkobar menjadi demonstrasi yang lebih luas menentang pembunuhan polisi, dan Hefazat-e-Islam memberlakukan pemogokan nasional pada hari Minggu.
"Polisi menembaki pendukung damai kami," kata sekretaris penyelenggara Hefazat-e-Islam Azizul Haque pada rapat umum di Chittagong pada hari Sabtu.
"Kami tidak akan membiarkan darah saudara-saudara kami sia-sia."
Advertisement