Akibat Kritik Pemerintah, Pangeran Yordania Hamzah bin Hussein Ditahan

Pangeran Yordania, Hamzah bin Hussein, ditahan karena mengkritik pemerintah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Apr 2021, 11:59 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2021, 11:00 WIB
Raja Abdullah II dari Yordania (Richard Drew / AP PHOTO via The Times of Israel)
Raja Abdullah II dari Yordania (Richard Drew / AP PHOTO via The Times of Israel)

Liputan6.com, Amman - Pangeran Hamzah bin Hussein dari Yordania mengaku sedang ditahan. Ia merupakan adik tiri dari Raja Yordania saat ini, Raja Abdullah II.

Penangkapan Pangeran Hamza terkuak dari video yang dikirimkan kepada pengacaranya. Hamza merupakan mantan putra mahkota Yordania.

Berdasarkan laporan Deutsche Welle, Minggu (4/4/2021), Pangeran Hamzah mengaku tak diizinkan keluar rumah atau bertemu orang lain.

"Saya tidak boleh meninggalkan rumah, saya hanya boleh mengunjungi keluarga, saya tidak boleh nge-tweet, dan saya tidak boleh berkomunikasi dengan orang-orang,"ujar Pangeran Hamzah dalam videonya.

Ia mengaku dikunjungi oleh pejabat keamanan karena mengkritik pemerintahan Lebanon. Penahanannya ini disebut sebagai sebuah peringatan. Beberapa temannya juga ditahan.

"Saya merekam video ini untuk memperjelas bahwa apa yang telah disampaikan secara resmi bukanlah cerminan dari apa yang sebetulnya terjadi," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Komunikasi Terakhir?

Seorang polisi memegang tanda berhenti di jalan yang hampir sepi di ibu kota Yordania, Amman, selama penguncian virus corona. [Khalil Mazraawi / AFP]
Seorang polisi memegang tanda berhenti di jalan yang hampir sepi di ibu kota Yordania, Amman, selama penguncian virus corona. [Khalil Mazraawi / AFP]

Pangeran Hamzah merekam video tersebut dengan memakai internet satelit. Ia menyebut perusahaan jasa internet tersebut akan segera memutuskan koneksi tersebut juga.

"Jadi ini mungkin terakhir kalinya saya bisa berkomunikasi," ucapnya.

Pangeran Hamzah berkata dirinya tidak bertanggung jawab karena korupsi yang terjadi di negaranya selama 20 tahun terakhir, sehingga kepercayaan masyarakat kepada institusi-institusi negara merosot.

Ia lantas menyayangkan karena sampai harus ditahan karena mengkritik kebijakan di negaranya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya