Dewan Keamanan PBB Adakan Pertemuan Virtual Bahas Isu Palestina-Israel

Isu Palestina-Israel dibawa dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Mei 2021, 13:03 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2021, 13:03 WIB
FOTO: Saling Serang Rudal dan Roket Israel - Palestina
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diluncurkan untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, dekat Sderot, Israel, Kamis (13/5/2021). Pertempuran antara Israel dengan Hamas yang menguasai Gaza terus berlanjut. (AP Photo/Ariel Schalit)

Liputan6.com, New York City - Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan publik virtual pada Minggu (16 Mei) untuk membahas kekerasan yang meningkat antara Israel dan Palestina pada Kamis (13/5)

Amerika Serikat, yang telah memblokir sesi Jumat yang semula dijadwalkan dan mengusulkan pertemuan awal pekan depan, setuju untuk memindahkan sesi - diminta oleh Tunisia, Norwegia dan China - ke hari Minggu.

Amerika Serikat pada Kamis pagi mengatakan, ingin memberikan waktu untuk diplomasi, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (14/5/2021).

Menteri Luar Negeri Antony Blinken, ditanya tentang pembatalan sesi Jumat dan mengatakan bahwa AS tidak memblokir pertemuan tetapi ingin mengadakannya nanti.

"Kami terbuka dan mendukung diskusi terbuka di Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Blinken kepada wartawan di Washington.

"Saya pikir kita akan melihat awal minggu depan. Ini, saya harap, akan memberikan waktu bagi diplomasi agar bisa berpengaruh," katanya, sebelum pertemuan yang ditetapkan pada hari Minggu.

Amerika Serikat, sekutu utama Israel, telah membela serangan mematikan Yahudi sebagai tanggapan atas tembakan roket dari gerakan Hamas yang mengontrol Jalur Gaza.

Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menyuarakan kekhawatiran atas korban sipil dan sebelumnya mendorong Israel untuk menunda penggusuran warga Palestina di Yerusalem, pemicu langsung dari gejolak tersebut.

Blinken berbicara pada Rabu (12/5) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, dan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, Hady Amr, sedang dalam perjalanan pada Kamis (13/5) ke wilayah tersebut.

Amerika Serikat sedang mencari jalan "diakhirinya kekerasan yang terus merenggut nyawa anak-anak, wanita dan pria yang tidak bersalah", kata Blinken.

"Kami sudah sangat jelas menyatakan bahwa serangan roket harus dihentikan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Bombardir Israel

FOTO: Saling Serang Rudal dan Roket Israel - Palestina
Asap membumbung menyusul serangan rudal Israel di Kota Gaza, Palestina, Jumat (14/5/2021). Mliter Israel mengatakan pasukan darat dan udara menyerang Gaza dalam apa yang tampaknya merupakan serangan terberat. (AP Photo/Khalil Hamra)

Sesi Dewan Keamanan, yang diadakan melalui konferensi video karena pandemi, membutuhkan dukungan dari semua 15 anggota.

Jumat pagi, Israel membombardir Gaza dengan serangan artileri dan udara sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung terhadap Hamas, kata militer.

"Pesawat dan pasukan Israel di darat sedang melakukan serangan di Jalur Gaza," kata tentara Israel dalam pesan singkat.

Lebih dari 100 orang di Gaza telah dilaporkan tewas sejak Senin lalu - termasuk 27 anak - dan lebih dari 580 orang terluka ketika insiden pemboman hebat.

Di Israel, tujuh orang tewas sejak Senin, termasuk seorang anak berusia enam tahun, setelah sebuah roket menghantam sebuah rumah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya