Liputan6.com, Manila - KBRI Manila menggelar seminar e-commerce untuk membahas potensi pertumbuhan ekonomi digital antara Filipina dan Indonesia pada Sabtu (24/7). Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi yakin ekonomi RI akan melesat pada akhir 2030, dan peran ekonomi digital ikut disorot.
Kolaborasi antara kedua negara juga bisa memperluas konsumen pasar digital, serta bisa menjadikan Asia sebagai pemimpin perekonomian digital di dunia.
Advertisement
“Pertumbuhan penguna internet di Indonesia dan Filipina yang mencapai 37 persen akan membuka peluang besar bagi kedua negara untuk memperkuat ekonomi digital dan membuka pasar e-commerce yang semakin luas” ujar Menteri Perdagangan dan Industri Filipina, Ramon Lopez, seperti dikuti rilis resmi KBRI Manila, Minggu (25/7/2021).
Lopez berharap jalinan diplomasi dagang dengan Indonesia dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha e-commerce di tahun 2022. Perkembangan sektor e-commerce juga diharapkan berdampak pada keterampilan digital pekerja.
Mendag Muhammad Luthfi berkata PDB Indonesia akan meningkat hingga tiga kali lipat hingga menjadi US$ 2,7 triliun pada akhir 2030 mendatang. Sektor digital pun disorot karena potensial.
“Ekonomi digital akan tumbuh secara signifikan, dari sekitar 40 juta milyar USD menjadi 323 milyar USD," ujarnya.
E-Commerce dan UMKM
Bambang Susantono, Wakil Presiden Asian Development Bank, Bambang Susantono, berpendapat bahwa selama pandemi Covid-19, pertumbuhan e-commerce meningkat dari 44 persen naik menjadi 51 persen.
Hal ini menunjukan prilaku konsumen yang telah berubah. Yang sebelumnya melakukan pembelian secara langsung, kini mereka berbelanja secara online.
“Keselamatan dan kenyamanan menjadi pertimbangan konsumen saat ini”, ujar Bambang yang ikut hadir di acara virtual itu.
Kuasa Usaha Ad Interim di KBRI Filipina, Widya Rahmanto menegaskan bahwa kegiatan ini dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia dan Filipina untuk memperkuat perekonomian melaui penguatan e-commerce, khususnya bagi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Selain seminar daring e-commerce, kegiatan ini juga diisi dengan lomba video pendek yang bertujuan untuk mengkomunikasikan produk-produk Indonesia yang berada di Filipina, serta meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan masyarakat Filipina terhadap kualitas produk Indonesia di Filipina. Ada sebanyak 882 pendaftar dan 124 video yang dikirimkan ke panitia.
“Dengan mengusung tema persahabatan, #IndonesiaPhilippinesFriendship ramai-ramai diperbincangkan masyarakat Filipina di media sosial”, ujar Ketua Indonesian Diaspora Network Manila, Lusie Susantono.
Advertisement