Filipina Hati-Hati Sebelum Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak

Filipina memilih hati-hati memakai Sinovac untuk anak, masalahnya di China vaksinasi anak juga belum berjalan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Agu 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2021, 18:00 WIB
Distribusi Vaksin Corona Sinovac di Puskesmas Cilincing
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd. di Puskesmas Cilincing, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Pemprov DKI akan menggelar vaksinasi di 453 fasilitas kesehatan DKI Jakarta dengan jumlah dosis vaksin yang sudah diterima sebanyak 39.200 vaksin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Manila - Otoritas pengobatan di Filipina memilih untuk "sangat hati-hati" dalam mengevaluasi vaksin Sinovac bagi anak-anak. Hingga kini, Sinovac belum boleh digunakan untuk warga di bawah 18 tahun melawan COVID-19.

"Para pakar berhati-hati karena rentang (usianya) besar dan ini untuk anak-anak," ujar Dirjen BPOM Filipina Eric Domingo, seperti dilaporkan ABS-CBN News, Kamis (12/8/2021).

"Tiga hingga 17 tahun adalah jarak yang cukup besar. Kami ekstra hati-hati dalam hal vaksin anak," imbuhnya.

Di Filipina, vaksin Pfizer diberikan kepada remaja usia 12 hingga 17 tahun. Indonesia juga sedang dipantau Filipina karena anak-anak Indonesia sudah lebih dahulu disuntik Sinovac.

Domingo juga menjelaskan bahwa China sendiri belum menyuntik Sinovac ke anak-anak. Vaksin itu sudah disetujui untuk anak di China, tetapi programnya belum berjalan.

Sementara, media pemerintah China Global Times pada awal 3 Agustus lalu menyebut program vaksinasi anak baru dimulai. Vaksinasi untuk anak juga harus berdasarkan izin orang tua.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ratusan Ribu Anak Indonesia Sudah Disuntik

FOTO: Vaksinasi Massal COVID-19 di Stadion Patriot Candrabagha Bekasi
Seorang wanita menerima suntikan vaksin Sinovac saat vaksinasi massal virus corona COVID-19 untuk umum di Patriot Candrabhaga Sadium, Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). Peminat vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabagha sangat tinggi. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Hingga akhir Juli 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hingga kini 718.000 anak usia 12 sampai 17 tahun telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Hal ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya herd immunity atau kekebalan komunal.

"Saat sekarang 718.000 anak telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Semakin cepat tentunya akan semakin baik," ujar Airlangga dalam konferensi pers kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/7).

Menurut dia, pemerintah telah menambah target vaksinasi Covid-19 menjadi 208 juta penduduk agar segera terbentuk herd immunity. Saat ini, vaksinasi sedang menjangkau masyarakat umum dan kelompok rentan terpapar virus corona.

"Setelah melakukan vaksinasi pada SDM kesehatan petugas publik, penduduk lanjut usia, kita bekerja keras untuk menjangkau masyarakat umum dan rentan," katanya.

Adapun hingga kini 64,13 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat. Rinciannya, sebanyak 45,5 juta vaksin dosis pertama dan 18,6 juta untuk dosis kedua.

Airlangga menyampaikan bahwa vaksinasi merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid. Namun, kata dia, vaksinasi perlu diikuti dengan kedisiplinan masyarakat dan harus dilaksanakan secara bersama.

"Pemerintah terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan," jelas Airlangga.

Infografis COVID-19:

Infografis Percepatan Vaksinasi Covid-19 Terkendala Stok dan Birokrasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Percepatan Vaksinasi Covid-19 Terkendala Stok dan Birokrasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya