18 Agustus 1958: Lolita, Novel Kontroversial Tema Pedofilia Karya Vladimir Nabokov Terbit

Novel kontroversial bertema pedofilia karya Vladimir Nabokov ditolak 5 penerbit sebelum tahun 1958

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2021, 21:33 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 06:00 WIB
Vladimir Nabokov (wikimedia commons)
Vladimir Nabokov (wikimedia commons)

Liputan6.com, Washington DC - Sejarah mencatat hari ini merupakan waktu novel kontroversial Vladimir Nabokov diterbitkan pertama kali di AS. Tepatnya pada 18 Agustus 1958.

Novel tersebut mengangkat tema pedofilia yang bercerita tentang obsesi seorang pria paruh baya dengan seorang gadis 12 tahun bernama Dolores Haze yang ia panggil Lolita.

Tokoh bernama Humbert Humbert jatuh hati pada Lolita yang merupakan anak dari kekasihnya. Usai sebuah tragedi menimpa wanita tersebut, Humbert menjadi tinggal berdua dengan Lolita, kemudian ia membawa gadis itu berkeliling AS. 

Perjalanan mereka diikuti drama dan tragedi.

Sebelum diterbitkan, novel Lolita ditolak berbagai penerbit lain. Kendati demikian, novel Nabokov itu kemudian laris manis sehingga memungkinkan baginya untuk pensiun sebagai profesor perguruan tinggi.

Sekilas tentang Nabokov, ia lahir di St. Petersburg, Russia tahun 1899, di keluarga yang kaya. Nabokov juga belajar tinju, tenis, dan catur. Ia tumbuh dengan berbicara bahasa Inggris dan Rusia, kuliah di Cambridge, dan mewarisi $2 juta (28,7 miliar rupiah) dari seorang paman.

Dilansir dari laman History, keluarganya kehilangan banyak kekayaan mereka ketika Revolusi Rusia terjadi, memaksa mereka melarikan diri ke Jerman. Nabokov mendapatkan uang dari mengajar tinju, tenis, dan membuat teka-teki bahasa Rusia.

Ia bekerja pada siang hari dan menulis pada malam hari. Terkadang, ia harus menulis di kamar mandi agar cahaya tidak menganggu keluarganya yang lain. Ia menulis banyak novel dan cerita pendek dalam bahasa Rusia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kontroversial dan Ditolak Banyak Penerbit

Telegram yang mengumumkan larangan novel 'Lolita' (wikimedia commons)
Telegram yang mengumumkan larangan novel 'Lolita' (wikimedia commons)

Dilansir dari The New York Times, novel Lolita karya Vladimir Nabokov diselesaikannya pada tahun 1953. Namun, baru diterbitkan hingga tahun 1958. Menurut biografinya yang ditulis oleh Brian Boyd, ia mengirim novel tersebut pada lima penerbit buku di Amerika: Viking; Simon & Schuster; New Directions; Farrar, Straus; and Doubleday.

Lima penerbit bergengsi itu kompak menolak Lolita.

Setelah buku tersebut diterbitkan di AS oleh Walter Minton, presiden G.P. Putnam's Sons, novel tersebut melesat ke puncak daftar buku paling laris. Namun, Lolita menjadi kontroversi lebih karena tema pedofilia yang diangkat. Isu pedofilia yang tadinya tak terlalu dibahas kemudian menjadi di garis depan kesadaran moral. Orang-orang mulai menyadari hal mengerikan seperti itu lebih sering terjadi daripada yang pernah dibayangkan siapa pun.

Nabokov berkata dalam salah satu wawancaranya bahwa Humbert menyukai gadis kecil, bukan sekedar gadis muda. Humbert digambarkan sebagai sosok monster yang brilian, menyentuh, bahkan kadang menyenangkan.

Adegan terakhir dalam novel menggambarkan Humbert kejahatannya yang besar, ia akhirnya sadar bahwa bukan hanya merusak Lolita, melainkan merampas masa kecilnya.

Menurut Politics and Prose, hingga saat ini, novel Lolita masih dilarang disejumlah negara seperti Prancis, Argentina, dan Selandia Baru.

Nabokov dan istrinya kembali ke Eropa pada 1959 dan ia meninggal di Swiss pada 1977.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya