Temui Menlu Korsel, Dubes AS di Korut Bahas Proses Perdamaian di Semenanjung Korea

Utusan AS untuk Korea Utara menemui Menlu Korut untuk membahas proses perdamaian di Semenanjung Korea.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Agu 2021, 17:33 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 17:33 WIB
Makin Memanas, Korsel dan AS Unjuk Kekuatan di Semenanjung Korea
Jet tempur Angkatan Udara AS F-35 dan jet tempur F-15 Korea Selatan terbang di atas Semenanjung Korea, Korea Selatan (31/8). (South Korea Defense Ministry via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Utusan khusus AS untuk Korea Utara dijadwalkan bertemu dengan rekan sejawatnya dari Korea Selatan pada Senin (23/8), saat kedua sekutu mencari cara untuk membujuk Pyongyang kembali ke pembicaraan mengenai senjata nuklir dan program rudal balistiknya.

Sung Kim tiba di Seoul pada hari Sabtu untuk kunjungan selama empat hari.

Mengutip Channel News Asia, Senin (23/8/2021), ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong di kediaman menteri pada Minggu (22/8), di mana mereka membahas cara untuk memulai kembali dengan cepat proses perdamaian di semenanjung Korea, kata seorang pejabat kementerian luar negeri.

Pada Senin (23/8), Kim akan bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan, Noh Kyu-duk, dan pada hari Selasa dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov di Seoul.

Kunjungan itu dilakukan sebagai pencairan singkat dalam hubungan antar-Korea sekaligus memberi jalan atas kebuntuan baru atas latihan militer AS-Korea Selatan yang telah diperingatkan oleh Korea Utara dapat memicu krisis keamanan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Langkah Diplomasi

Makin Memanas, Korsel dan AS Unjuk Kekuatan di Semenanjung Korea
Jet tempur F-15 Korea Selatan menjatuhkan bom di atas Semenanjung Korea, Korea Selatan (31/8). Terkait latihan udara tersebut, Korea Utara dengan keras menentangnya karena dinilai sebagai persiapan invasi. (South Korea Defense Ministry via AP)

Korea Utara mengatakan pihaknya terbuka untuk diplomasi, tetapi tawaran Amerika tampak hampa sementara "tindakan bermusuhan" seperti latihan gabungan terus berlanjut.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan akan mengeksplorasi diplomasi untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara, tetapi tidak menunjukkan kesediaan untuk meringankan sanksi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya