Pria AS Dibui 52 Tahun Usai Rekam Diri Sendiri Lakukan Kekerasan pada Anak Pacarnya

Seorang pria di Omaha, resmi ditahan dan dijatuhi hukuman penjara 52 tahun akibat kasus pelecehan anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Liputan6.com, Omaha - Seorang pria berusia 38 tahun dipenjara di Nebraskka selama 52 tahun atas kasus pelecehan anak. Dia berulang kali menggantung anak pacarnya yang berusia dua tahun dan merekamnya saat dia pingsan hingga kembali sadar.

David J. Coleman, 38, dijatuhi hukuman Selasa (7/9) di Omaha karena melakukan pelecehan yang mengejutkan pada anak kecil itu, lapor Omaha World-Herald, seperti dikutip dari New York Post, Minggu (12/9/2021).

Dia awalnya didakwa dengan percobaan pembunuhan, tetapi akhirnya dijerat dengan dua tuduhan berbeda, yakni pelecehan anak dan mengakibatkan cedera tubuh yang serius.

"Ada kekerasan ekstrem di sini," kata Hakim Distrik Douglas County, Duane Dougherty dalam menjatuhkan hukuman padanya. "Ketika seseorang menyakiti seorang anak seusia itu - atau tidak peduli berapa pun usianya - hukumannya seburuk yang didapat."

Insiden menyeramkan itu terungkap pada 14 Desember tahun lalu ketika David merekam dirinya sendiri yang membungkus syal merah muda di leher gadis kecil itu pada dua kesempatan terpisah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Klaim Tindakan Brutalnya Akibat Narkoba

Dirut BPR Rokan Hulu Simpan Narkoba di Tumpukan Batu Pekarangan Rumah
Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Meskipun anak tersebut selamat setelah tersedak, polisi baru diberitahu beberapa hari kemudian ketika ibunya menemukan video mengejutkan di gawai pacarnya, David.

Salah satu video menunjukkan David menggantung anak kecil itu dari unit rak saat dia berulang kali kehilangan kesadaran.

"(David) terlihat mencengkeram dadanya dengan kasar dan mengangkatnya dengan pengikat yang masih terikat di lehernya untuk melepaskan tekanan yang cukup untuk memungkinkannya bernapas, terengah-engah, menangis dan berdeguk, sebelum menjatuhkannya dalam posisi menggantung, lagi. Hanya untuk memulai kembali siklus sebelumnya," tulis Detektif Polisi Omaha, Alexis Boults dalam laporannya.

Polisi mengatakan insiden itu berlanjut selama lima menit. Video kedua menunjukkan anak itu di kursi mobilnya saat David melilitkan syal merah muda yang sama di lehernya.

Alexis Boults, juga mengatakan bahwa dalam video tersebut, korban mengalami lebam di wajahnya. Anak itu bahkan tidak bisa menangis karena syalnya ditarik terlalu kencang.

David kemudian menyalahkan tindakan brutalnya akibat narkoba jenis metamfetamin.

Dia mengaku pernah melakukan pelecehan anak sebelumnya, termasuk satu insiden di mana seorang anak menderita patah tulang dan luka bakar dari bantal pemanas.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya