Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menerima vaksin booster untuk melawan COVID-19. Ia termasuk ke dalam kelompok lansia yang boleh mendapat dosis ketiga.
Vaksinasi ini disiarkan secara langsung melalui channel White House di YouTube. Joe Biden disuntik vaksin Pfizer.
Baca Juga
"Boleh divaksin (booster) jika sudah melalui enam bulan usai suntikan Pfizer dosis kedua dan jika kamu masuk ke salah satu kategori ini: usia di atas 65 tahun ... orang dewasa dengan kondisi medis penyerta seperti diabetes atau obesitas, orang-orang yang mendapat risiko terkena COVID-19 karena pekerjaan atau tempat tinggal, seperti tenaga kesehatan, pegawai supermarket, dan guru," ujar Presiden Joe Biden sebelum disuntik, dikutip Selasa (28/9/2021).
Advertisement
Presiden Joe Biden yang berusia 78 tahun sudah masuk kategori usia.
FDA dan CDC sejauh ini hanya mendukung vaksinasi kepada kategori-kategori tertentu saja. Belum ada sinyal untuk memberikan booster kepada kelompok usia lain.
Presiden Joe Biden juga mengaku tidak resah dengan efek samping, karena dalam suntikan pertama ia tak merasakannya. Ia pun berjanji akan terus memberikan donasi ke COVAX ke berbagai negara dunia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
CDC dan FDA Tolak Vaksin Booster untuk Umum
Pekan lalu, panel penasihat CDC di Amerika Serikat (AS) menolak vaksin booster COVID-19 untuk umum. Vaksin booster Pfizer hanya didukung untuk lansia berusia 65 tahun ke atas dan warga berisiko tinggi.
Dilansir NPR, Jumat (24/9), panel itu mengambil voting dan hasilnya secara mayoritas mendukung bahwa booster hanya untuk kalangan khusus saja.
Selain lansia usia 65 tahun ke atas, warga usia 18 sampai 64 tahun juga didukung agar mendapatkan vaksin booster. Khusus usia 18-49 tahun, pasien diminta untuk konsutasi duu dengan dokter terkait benefit vaksin booster.
Rekomendasi FDA dan CDC adalah hal yang harus diikuti oleh provider vaksin. Dasar aturan itu terutama karena pemerintah telah membeli semua vaksin COVID-19 selama pandemi.
Sebelumnya, panel penasihat FDA juga hanya mendukung vaksin booster untuk warga lansia dan berisiko tinggi saja.
Gedung Putih menyambut positif perkembangan ini, meski sebenarnya ini berbeda dari rencana untuk memberikan vaksin booster ke semua kalangan.
Advertisement