Pangeran Arab Saudi Bikin Heboh Usai Beli Klub Sepak Bola Newcastle United

Ada yang menyambut baik, namun ada pula beberapa penggemar sepak bola prihatin atas keterlibatan Mohammed bin Salman.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Okt 2021, 20:01 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 15:56 WIB
Foto: Termasuk Newcastle United, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur Tengah
Newcastle resmi diakui sisi oleh Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi yang dipimpin oleh Pangeran sekaligus Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. PIF tercatat harus menggelontorkan dana sekitar 300 poundsterling dan menguasai saham mayoritas sebanyak 80 persen. (AFP/Saudi Royal Palace)

Liputan6.com, Newcastle - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bikin heboh usai melakukan pengambilalihan Newcastle United dalam kesepakatan senilai 300 juta pound sterling.

Ada yang menyambut baik, namun ada pula beberapa penggemar sepak bola prihatin atas keterlibatan Mohammed bin Salman karena catatan hak asasi manusia Arab Saudi, demikian dikutip dari laman BBC, Senin (11/10/2021).

Apa yang mungkin tidak disadari oleh sebagian orang adalah bahwa Mohammed bin Salman mungkin selalu menggunakan pendanaan yang didukung oleh Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi.

Disney, Uber, Facebook, dan Starbucks hanyalah beberapa perusahaan yang telah menerima ratusan juta pound dari PIF, yang memiliki 80% saham Newcastle.

Bagaimana PIF Mendapatkan Begitu Banyak Uang?

PIF pada dasarnya adalah rekening tabungan negara untuk pemerintah Arab Saudi.

Itu berasal dari sebagian besar uangnya yang bersumber pada minyak, yang telah dijual Arab Saudi ke seluruh dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Bisa Bergantung pada Minyak

Pangeran Mohammed bin Salman
Mohammed bin Salman ditunjuk jadi putra Mahkota Arab Saudi (Foto:Hassan Ammar/AP)

Minyak tidak bertahan selamanya, dan dana tersebut harus menemukan cara baru untuk menghasilkan uang dalam jangka panjang.

"Mereka mencoba mendiversifikasi ekonomi mereka dari pendapatan minyak dan gas," kata pakar keuangan sepak bola Profesor Simon Chadwick, yang merupakan direktur Olahraga Eurasia di Emlyon Business School.

"Apa yang mereka cari adalah menghasilkan aliran pendapatan yang berarti bagi Arab Saudi agar tidak terlalu bergantung pada minyak".

PIF telah berinvestasi di beberapa nama besar seperti Disney, Uber, Facebook, Starbucks dan perusahaan farmasi Pfizer.

Tetapi Simon menganggap PIF juga berencana untuk berinvestasi besar-besaran dalam tenaga angin di timur laut Inggris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya