Tambang Batu Bara Meledak di Siberia, 54 Orang Tewas

Regu penolong termasuk dari korban tewas di ledakan tambang batu bara di dekat kota Kemerovo, Siberia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Nov 2021, 06:37 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2021, 06:30 WIB
Regu penolong menggelar rapat usai terjadi ledakan di tambang batu bara Listvyazhnaya, Siberia.
Regu penolong menggelar rapat usai terjadi ledakan di tambang batu bara Listvyazhnaya, Siberia. Dok: Governor of Kemerovo region press office photo via AP

Liputan6.com, Kemerovo - Ledakan besar terjadi di sebuah tambang batu bara di Siberia. Total kematian yang tercatat sejauh ini mencapai 52 orang, termasuk anggota regu penyelamat.

Ada 239 orang yang selamat, namun puluhan lainnya masih terjebak. Tambang batu bara Listvyazhnaya itu berada di dekat kota Kemerovo, daerah Kemerovo. Ledakan terjadi pada Kamis (25/11) waktu setempat.

Menurut laporan AP News, Jumat (26/11/2021), insiden ini merupakan kecelakaan tambang terburuk di Rusia setelah ledakan di tambang Raspadskaya yang juga berada di Kemerovo.

Pemerintah Rusia menyebut para korban meninggal berada 250 meter di bawah permukaan. Agensi berita Interfax menyebut para korban meninggal karena keracunan karbon monoksida. 

Ada 285 orang di tambang Listvyazhnaya pada Kamis pagi ketika ledakan terjadi. Asapnya langsung memenuhi tambang melalui sistem ventilasi. Regu penolong berhasil menolong 239 penambang, 49 di antaranya terluka.

Direktur tambang telah ditahan aparat.

Media pemerintah Tass dan RIA-Novosti berkata tak ada lagi peluang menemukan survivor dari insiden ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Putin Turut Berduka

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Proses pencarian korban tidak mudah akibat gas metana dan karbon monoksida dari kebakaran tersebut.

Ada enam anggota regu penolong yang meninggal ketika mencari korban di bagian tambang yang jauh.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyampaikan belasungkawa atas peristiwa ini.

Deputsi Jaksa Agung Rusia, Demiry Demeshin, mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi kemungkinan besar terjadi akibat ledakan metana akibat percikan api.

Pejabat daerah menetapkan hari berduka selama tiga hari.

Komite Investigas Rusia telah meluncurkan pemeriksaan terhadap terjadinya kebakaran untuk mengetahui apakah ada pelanggaran regulasi ekamana. Direktur tambang dan dua senior manajer telah ditahan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya