Liputan6.com, New York - Kasus COVID-19 melonjak di New York City dan di seluruh Amerika Serikat selama akhir pekan, menghancurkan harapan untuk musim liburan yang lebih normal.
Akibatnya, pemerintah AS pun harus kembali menghidupkan aturan pembatasan, dan memperluas infrastruktur pengujian negara itu sebelum perjalanan liburan akhir tahun.
Advertisement
Lonjakan ini mengkhawatirkan pejabat kesehatan masyarakat, yang takut akan ledakan infeksi setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (21/12/2021).
Varian Omicron baru yang menyebar cepat telah menjadi dominan di Amerika Serikat dengan kecepatan kilat.
Varian itu sekarang menyumbang 73 persen dari infeksi Virus Corona AS berdasarkan data sekuensing untuk pekan yang berakhir 18 Desember, menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lonjakan Kasus COVID-19
Dengan varian baru yang beredar, kasus COVID-19 sekarang berlipat ganda dalam satu setengah hingga tiga hari di daerah dengan transmisi komunitas, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Sabtu.
Antrean untuk tes COVID-19 juga melonjak di New York hingga Washington D.C, dan kota-kota AS lainnya selama akhir pekan ketika orang-orang berusaha mencari tahu apakah mereka terinfeksi sebelum merayakan liburan bersama keluarga.
"Saya hanya ingin memastikan sebelum melihat ibu istri saya yang berusia 70 tahun bahwa saya negatif," kata David Jochnowitz sambil menunggu tes di Washington.
Dengan peningkatan infeksi yang cepat, Walikota Washington Muriel Bowser pada hari Senin mengembalikan mandat masker dalam ruangan hingga akhir Januari dan mengharuskan pekerja pemerintah untuk divaksinasi, termasuk vaksin booster.
Advertisement