Liputan6.com, Mahanoro - Topan Batsirai menewaskan sedikitnya 10 orang dan membuat hampir 48.000 orang mengungsi ketika melanda Madagaskar pada Minggu 6 Februari malam.
Menurut badan penanggulangan bencana nasional Madagaskar, topan itu kemudian melemah setelah mendatangkan malapetaka di negara kepulauan Samudra Hindia yang miskin itu, yang masih belum pulih dari badai tropis mematikan awal tahun ini.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (7/2/2022), beberapa bagian negara itu diguyur hujan lebat dan angin kencang sebelum topan Batsirai terjadi di Mananjary.
Advertisement
Topan itu menumbangkan pohon, menghancurkan bangunan dan memaksa penduduk untuk membebani atap besi bergelombang tipis di sepanjang jalannya, menurut kesaksian koresponden AFP.
Hujan akan menyebabkan banjir di beberapa bagian negara itu, kata kantor meteorologi Madagaskar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korban Tewas
Topan Batsirai terjadi pada mendarat Sabtu malam dan dikategorikan sebagai "badai tropis yang intens", dengan kecepatan angin 165 km/jam, Faly Aritiana Fabien dari badan penanggulangan bencana negara itu mengatakan kepada AFP.
Rekannya yang bertanggung jawab atas manajemen risiko, Paolo Emilio Raholinarivo, mencatat 10 orang tewas, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Namun kantor meteorologi nasional - yang telah memperingatkan "kerusakan yang signifikan dan meluas" - mengatakan pada hari Minggu bahwa Batsirai telah melemah.
Kecepatan angin rata-rata topan telah berkurang setengahnya menjadi 80 km/jam, sementara hembusan terkuat telah turun menjadi 110 km/jam dari 235 km/jam yang tercatat saat mendarat, kata Meteo Madagaskar.
Advertisement