Rusia Serang Ukraina, Ini 5 Negara yang Siap Dukung Kiev

Sejumlah negara mendukung posisi Ukraina dan menekan Rusia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Feb 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 18:35 WIB
FOTO: Persiapan Pasukan AS Sebelum Ditempatkan ke Polandia
Anggota Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat AS berjalan di landasan Lapangan Paus menjelang penempatan ke Polandia dari Fort Bragg, AS, 14 Februari 2022. Mereka termasuk di antara tentara AS yang dikirim untuk NATO karena khawatir Rusia akan menyerang Ukraina. (AP Photo/Nathan Posner)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina dan memicu perlawanan dari berbagai pihak.

Tak lama setelah pengumuman itu, ledakan terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev pada Kamis (24/2/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di hari yang sama menyerukan kepada dewan Keamanan dan Pertahanan nasionalnya untuk mengumumkan darurat militer terhadap Rusia.

Dikutip dari laman BBC, Kamis (24/2/2022), Dewan Keamanan dan Pertahanan diharapkan mengadakan pertemuan mendesak untuk memutuskan masalah ini.

Sejumlah negara mengecam hal ini. Mendukung posisi Ukraina agar dapat terus mempertahankan kedaulatannya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 negara yang berada di belakang Ukraina:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Amerika Serikat jelas jadi 'pemimpin' utama dalam mendukung posisi Ukraina.

Menanggapi serangan Rusia, Presiden AS Joe Biden mengutuk "serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan yang dilakukan pasukan militer Rusia" di Ukraina.

"Presiden Vladimir Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman CNA, Kamis (24/2/2022).

"Rusia sendiri bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan serangan ini. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia."

 


2. Inggris

Warga Ukraina berdemo di pusat Kota Kyiv menentang kemungkinan peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Sabtu, 12 Februari 2022. (Foto: Efrem Lukatsky/AP Photo)
Warga Ukraina berdemo di pusat Kota Kyiv menentang kemungkinan peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Sabtu, 12 Februari 2022. (Foto: Efrem Lukatsky/AP Photo)

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengutuk serangan mengerikan yang tidak beralasan yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina.

Serangan ini terjadi tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer.

Liz Truss men-tweet, dia sangat mengutuk "serangan mengerikan dan tidak beralasan yang diluncurkan Presiden Putin terhadap rakyat Ukraina", demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (24/2/2022).

Dia mengatakan, Inggris mendukung Ukraina dan akan membuat tanggapan bersama dengan mitra internasional untuk "tindakan agresi yang mengerikan ini".

 


3. Prancis

FOTO: Usai Bertemu Putin, Emmanuel Macron Temui Presiden Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabat tangan usai konferensi pers setelah pertemuan di Kyiv, Ukraina, 8 Februari 2022. Volodymyr Zelensky berharap segera mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Rusia, Prancis, dan Jerman. (Sergei SUPINSKY/AFP)

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa 8 Februari mengunjungi Ukraina dan melangsungkan pertemuan dengan Volodymyr Zelensky. Langkah diplomatik ini dilakukan Emmanuel Macron dalam upaya membahas proses perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan krisis di dalam dan sekitar Ukraina.

Pada pembicaraan tersebut, Zelensky menyuarakan harapan bahwa pertemuan berikutnya para pemimpin Empat Normandia, yang meliputi Ukraina, Prancis, Jerman dan Rusia, dapat berlangsung "dalam waktu dekat".

"Langkah penting ke arah ini adalah intensifikasi dialog di tingkat penasehat politik," kata Zelensky seperti dikutip oleh layanan persnya, demikian dikutip dari Xinhua, Rabu (9/2/2022).

"Kami berharap pertemuan di Paris, yang berlangsung pada 26 Januari 2022, dan pembicaraan mendatang di Berlin akan membawa kita lebih dekat untuk mengadakan pertemuan negara Normandia ini."

 


4. Australia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison (AP/Andrew Taylor)
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (AP/Andrew Taylor)

Australia menjatuhkan sanksi kepada Rusia sebagai tanggapan atas krisis Ukraina.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia 'selalu melawan pengganggu' dan 'harus ada konsekuensi atas tindakan Rusia'.

Scott Morrison bertemu dengan komite keamanan nasional kabinet pada Rabu kemarin sebelum menyatakan pemerintah Rusia "berperilaku seperti preman dan pengganggu" dan "harus ada konsekuensi atas tindakan Rusia".

 


5. Jepang

FOTO: Rusia - Ukraina Memanas, AS Kerahkan 4.700 Tentara Tambahan ke Polandia
Pasukan AS dari Divisi Lintas Udara ke-82 yang baru-baru ini dikerahkan ke Polandia karena ketegangan Rusia-Ukraina sedang mendirikan kamp di bandara militer di Mielec, Polandia, 12 Februari 2022. Sekitar 4.700 tentara tambahan AS dikerahkan ke Polandia. (AP Photo/Beata Zawrzel)

Jepang pada Selasa (22/2) mengatakan siap bergabung dengan Amerika Serikat dan negara-negara industri G7 lainnya dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, jika Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Konfirmasi yang dilakukan oleh negara dengan perekonomian ketiga terbesar di dunia itu muncul ketika krisis di Eropa semakin dalam.

Pemimpin Rusia pada Senin (21/) memerintahkan pasukan untuk memasuki dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur yang sekarang diakui Rusia sebagai negara merdeka, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (23/2/2022).

Tindakan itu "tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional," Perdana Menteri Fumio Kishida, yang menelepon Putin pada Kamis untuk mendesak ia menahan diri. Jepang siap untuk memberikan tanggapan yang keras yang dapat mencakup sanksi, tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya