, Berlin - Aksi serangan Rusia di Ukraina menuai kecaman dari banyak pihak. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuknya, menyebutnya sebagai "hari yang gelap bagi Eropa".
Olaf Scholz menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. "Putin membawa penderitaan dan kehancuran ke negara tetangganya", kata Olaf Scholz dan menyatakan Jerman akan memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia.
Baca Juga
"Tujuan dari sanksi ini adalah untuk memperjelas kepada kepemimpinan Rusia: Anda akan membayar harga yang pahit untuk agresi ini. Putin telah membuat kesalahan serius dengan perangnya ... adalah kewajiban NATO untuk memberikan bantuan," ucap Olaf seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (25/2/2022).
Advertisement
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock meminta semua warga Jerman yang ada di Ukraina untuk meninggalkan negara itu, atau jika hal itu tidak mungkin, mencari tempat perlindungan.
Kementerian luar negeri Jerman mengeluarkan tweet yang berbunyi: "Pertempuran & serangan rudal terjadi di #Ukraina. Warga negara Jerman didesak meninggalkan negara itu. Jika Anda tidak dapat meninggalkan negara itu dengan rute yang aman, tetaplah di tempat yang terlindung untuk sementara waktu."
NATO Aktifkan Agenda Pertahanan, Siagakan Jet Tempur
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi militer Barat akan mengerahkan kemampuan dan menyiagakan pasukan. Lebih dari 100 pesawat tempur NATO saat ini dalam siaga tinggi, katanya.
Para pemimpin NATO juga akan mengadakan pertemuan puncak virtual pada hari Jumat (25/4). NATO mengaktifkan siaga pertahanan, kondisi yang memberikan komandan militer mandat untuk menyiagakakan dan mengerahkan, termasuk pasukan gerak cepat.
"Kita harus menanggapi dengan tekad baru dan persatuan yang lebih kuat lagi," kata Jens Stoltenberg dalam konferensi pers setelah memimpin pertemuan darurat para duta besar NATO dan menekankan: "Apa yang kami lakukan adalah defensif."
"Ini adalah invasi yang disengaja, berdarah dingin, dan telah lama direncanakan," tegasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lithuania Berlakukan Situasi Darurat
Anggota NATO, Lituania, yang berbatasan dengan Belarus, sekutu utama Rusia, mengumumkan keadaan darurat di negaranya yang berlaku mulai Kamis dini hari (24/4).
Dekret yang ditandatangani oleh Presiden Lituania Gitanas Nauseda antara lain memberi wewenang kepada aparat keamanan untuk memeriksa kendaraan, penumpang, serta barang bawaan di daerah perbatasan. Lithuania juga berbatasan dengan sesama anggota NATO dan Uni Eropa Polandia dan Latvia.
Turki meminta Rusia untuk menghentikan apa yang digambarkannya sebagai tindakan tidak adil dan melanggar hukum" di Ukraina. Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki hari Kamis mengatakan serangan Rusia "tidak dapat diterima" dan bahwa Turki "menolaknya".
"Serangan ini, selain menghancurkan Perjanjian Minsk, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan merupakan ancaman serius bagi keamanan kawasan kami dan dunia," kata pernyataan itu.
Advertisement
Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19
