Miris, Serangan Rusia di RSIA Ukraina Tewaskan Ibu Hamil dan Bayinya

Dalam serangan yang dilancarkan oleh Rusia ke Ukraina, mengakibatkan ibu hamil dan bayinya tewas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Mar 2022, 20:40 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 20:40 WIB
Serangan Udara Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Ukraina
Seorang sukarelawan bekerja di dalam rumah sakit bersalin yang rusak akibat serangan udara di Mariupol, Ukraina (9/2/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, kata pejabat Ukraina. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Liputan6.com, Mariupol - Seorang wanita hamil dan bayinya meninggal setelah Rusia mengebom rumah sakit bersalin tempat dia akan melahirkan.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Senin (14/3/2022), sebuah gambar wanita yang dilarikan ke ambulans dengan tandu telah tersebar ke seluruh dunia, melambangkan kengerian serangan terhadap umat manusia yang paling tidak bersalah.

Dalam video dan foto yang diambil Rabu (9/3) oleh wartawan AP setelah serangan di rumah sakit, wanita itu terlihat membelai perut bagian bawahnya yang berdarah ketika penyelamat bergegas melewati puing-puing di kota Mariupol yang terkepung, wajahnya yang pucat mencerminkan keterkejutannya pada apa yang baru saja terjadi. Itu adalah salah satu momen paling brutal sejauh ini dalam perang Rusia yang sekarang sudah berlangsung selama 19 hari di Ukraina.

Wanita itu dilarikan ke rumah sakit lain, namun lebih dekat ke garis depan, di mana dokter bekerja keras untuk menyelamatkannya.

Menyadari dia kehilangan bayinya, petugas medis berkata, dia berteriak kepada mereka, "Bunuh aku sekarang!"

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kisah Miris Ibu Hamil dan Bayinya

Serangan Udara Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Ukraina
Pekerja darurat Ukraina bekerja di rumah sakit bersalin yang rusak akibat serangan udara di Mariupol, Ukraina (9/2/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, kata pejabat Ukraina. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Ahli bedah Timur Marin menemukan panggul wanita itu hancur dan pinggulnya terlepas. Petugas medis melahirkan bayi melalui operasi caesar, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, kata ahli bedah.

Kemudian, mereka fokus pada ibu.

“Resusitasi ibu lebih dari 30 menit tidak membuahkan hasil,” kata Marin, Sabtu (12/3).

“Keduanya meninggal.”

Dalam kekacauan setelah serangan udara hari Rabu, petugas medis tidak punya waktu untuk mengetahui nama wanita itu sebelum suami dan ayahnya datang untuk mengambil jasadnya. Setidaknya seseorang datang untuk mengambilnya, kata mereka - jadi dia tidak berakhir di kuburan massal yang digali untuk banyak kematian Mariupol yang terus bertambah.

Dituduh melakukan kejahatan perang, pejabat Rusia mengklaim rumah sakit bersalin telah diambil alih oleh ekstremis Ukraina untuk digunakan sebagai pangkalan, dan tidak ada pasien atau petugas medis yang tersisa di dalam. Duta Besar Rusia untuk PBB dan Kedutaan Besar Rusia di London menyebut gambar tersebut sebagai “berita palsu” .

Wartawan Associated Press, yang telah melaporkan dari dalam Mariupol yang diblokade sejak awal perang, mendokumentasikan serangan itu dan melihat para korban dan kerusakan secara langsung. Mereka merekam video dan foto beberapa ibu hamil yang berlumuran darah, melarikan diri dari bangsal bersalin yang meledak, petugas medis berteriak, anak-anak menangis.

Tim AP kemudian melacak para korban pada hari Jumat dan Sabtu di rumah sakit tempat mereka dipindahkan, di pinggiran Mariupol.


Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina:

Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina
Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya