Sam Lim, Eks Pelatih Lumba-lumba Asal Malaysia Jadi Anggota Parlemen Australia

Kemenangan Sam Lim warga asal Malaysia menjadi anggota parlemen federal baru di Australia adalah salah satu kejutan terbesar dalam pemilu hari Sabtu 21 Mei 2022.

diperbarui 23 Mei 2022, 16:31 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2022, 16:29 WIB
Sam Lim anggota parlemen Australia. (Sam Lim - WA Labor for Tangney Facebook)
Sam Lim anggota parlemen Australia. (Sam Lim - WA Labor for Tangney Facebook)

, Tangney - Selain PM Australia Anthony Albanese yang jadi sorotan, sosok tak terduga di dalam jajaran parlemen Negeri Kanguru ini juga. Sebab besar di Malaysia dan pernah berprofesi sebagai pelatih lumba-lumba saat muda.

Menurut laporan ABC Australia, yang dikutip Senin (23/5/2022), kemenangan Sam Lim untuk daerah pemilihan (Dapil) Tangney di Australia Barat dilihat sebagai hal yang tidak terduga karena lawannya Ben Morton, adalah penasehat dan teman dekat Perdana Menteri Scott Morrison dari Partai Liberal.

Daerah pemilihan Tangney ini dianggap sebagai 'kursi yang aman' bagi Partai Liberal karena di pemilu sebelumnya tiga tahun lalu, Partai Liberal meraih suara 9,5 persen lebih banyak dari Partai Buruh.

Namun dalam pemungutan suara hari Sabtu, sebagian pemilih di Australia kecewa dengan pemerintahan Partai Liberal pimpinan Scott Morrison.

Di Australia Barat, Partai Buruh mendapatkan tambahan empat kursi dari Dapil Pearce, Swan, Hasluck dan juga Tangney, yang semula diperkirakan tidak akan terjadi.

Perpindahan suara di Australia Barat inilah yang menjadi salah satu sebab Partai Buruh memenangkan pemilu federal kali ini dan Australia sekarang memiliki perdana menteri baru yaitu Anthony Albanese.

Kemenangan Sam Lim di parlemen federal, yang menceritakan riwayat kehidupannya kepada media hari Minggu pagi di Perth, menggambarkan semakin berwarnanya peta politik di Australia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menjadi Pelatih Lumba-lumba 

Sam Lim anggota parlemen Australia pernah menjadi pelatih lumba-lumba saat muda di Malaysia. (Sam Lim - WA Labor for Tangney Facebook)
Sam Lim anggota parlemen Australia pernah menjadi pelatih lumba-lumba saat muda di Malaysia. (Sam Lim - WA Labor for Tangney Facebook)

Sam Lim yang sekarang berusia 61 tahun pindah dari Malaysia di tahun 2002 dan sudah menjalani berbagai pekerjaan sebelum terpilih sebagai anggota parlemen federal Australia yang baru.

Menurut Sam, sebagai salah satu dari delapan bersaudara dilahirkan dan dibesarkan di Malaysia, mereka berasal dari keluarga miskin di mana rumah mereka tidak memiliki air bersih, atapnya bocor, dan lantai yang kotor.

"Jadi hidup kami kesulitan selama 15 tahun pertama dari kehidupan saya sejak lahir," tuturnya.

"Namun 15 tahun tersebut telah membentuk saya seperti sekarang ini," kata Sam.

"Ketika saya harus berjuang untuk memenangkan kursi parlemen ini, saya menggunakan seluruh tekad dan perjuangan selama 15 tahun pertama dalam hidup saya, dan saya mencapai kemenangan tersebut," tambahnya.

Cita-cita Sam sejak kecil sebenarnya adalah menjadi polisi, namun karena bayaran untuk polisi di Malaysia begitu kecilnya sehingga kemudian dia melamar pekerjaan menjadi pelatih lumba-lumba di sebuah taman safari.

Pekerjaan itu menurut Sam Lim merupakan pekerjaan paling terbaik yang pernah dilakukannya.

"Saya suka dengan pekerjaan tersebut karena lumba-lumba adalah binatang yang setia," katanya.

"Lumba-lumba tidak pernah berusaha menyerang kita. Kalau kita merasa sedih, kita bisa masuk ke kolam, binatang tersebut akan mendekat dan berusaha menghibur," ujar Sam.

"Itu adalah masa-masa terbaik dalam karier saya," tambahnya.

Namun kemudian taman safari tersebut harus ditutup karena banyak utang, Sam Lim harus membiarkan lumba-lumba yang dilatihnya untuk dikembalikan ke alam, hal yang menyedihkan sekaligus membahagiakan baginya.

"Itu adalah masa paling menyedihkan dalam pekerjaan saya harus berpisah dengan mereka, namun kami juga senang bahwa lumba-lumba itu dikembalikan ke habitat aslinya," katanya.

Dari itu, Lim kemudian menjadi pengusaha kecil dan mengatakan keberhasilannya karena 'karma yang baik' yang membuat banyak orang memberikan dukungan kepadanya.

Pindah ke Australia

Sam Lim anggota parlemen Australia pernah menjadi polisi saat muda di Malaysia dan juga di Australia Barat. (Sam Lim - WA Labor for Tangney Facebook)
Sam Lim anggota parlemen Australia pernah menjadi polisi saat muda di Malaysia dan juga di Australia Barat. (Sam Lim - WA Labor for Tangney Facebook)

Keberhasilannya di dunia bisnis membuat Lim di tahun 2002 memutuskan pindah di usia 41 tahun bersama keluarganya ke Perth, kepindahan yang digambarkannya sebagai  'dunia yang sama sekali berbeda'.

Meski sudah berhasil jadi pengusaha, namun impian masa kecil Sam Lam untuk menjadi polisi tetap ada, dan di tahun 2006 dia bergabung dengan Kepolisian Australia Barat.

"Menjadi polisi adalah pekerjaan yang bagus, saya senang mengenakan seragam biru saya," katanya.

Di tahun 2020, Sam yang menguasai 10 bahasa mendapat penghargaan sebagai polisi teladan, penghargaan tertinggi di jajaran kepolisian Australia Barat, karena keterlibatannya dengan berbagai masyarakat multi budaya khususnya selama pandemi.

Tidak lama setelah itu dia didekati oleh Partai Buruh untuk menjadi calon anggota parlemen untuk daerah pemilihan Tangney.

Namun sekarang setelah mencapai kemenangan yang tidak terduga, Sam Lim dengan jelas mengatakan ambisinya.

"Ada tantangan besar bagi saya untuk berbuat lebih baik, dan saya berharap Partai Buruh akan tetap bertahan selama 45 tahun ke depan," katanya.

Mantan Tukang Las Dipilih Jadi Pemimpin Swedia

Ilustrasi Bendera Swedia (iStockphoto via Google Images)
Ilustrasi Bendera Swedia (iStockphoto via Google Images)

Latar belakang unik juga dialami salah seorang anggota parlemen Swedia yang secara resmi diberikan mandat, pemimpin Partai Sosial Demokrat, Stefan Löfven, untuk mengemban masa jabatan kedua sebagai kepala pemerintahan minoritas kiri-tengah yang baru. Di mana ia mengakhiri lebih dari empat bulan tanpa pemerintahan akibat keraguan pada hasil pemilu.

Perdana menteri sementara itu akan berkuasa mulai Senin 21 Januari 2019, dan memerintah dalam koalisi bersama Partai Hijau, serta mendapat dukungan parlemen dari Partai Pusat dan Liberal, yang sebelumnya merupakan oposisi, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Pemilu 9 September menghasilkan parlemen yang menggantung, dengan blok tengah-kanan dan kiri-tengah yang telah mendominasi politik Swedia selama beberapa dekade, masing-masing mengamankan sekitar 40 persen suara.

Kedua blok tersebut dipisahkan oleh satu kursi, yang merupakan hasil dari kompleksitas pembicaraan koalisi selama berbulan-bulan.

Situs web Politico.eu menulis bahwa kemenangan Löfven mengakhiri gejolak politik yang langka di Swedia, setelah lonjakan dukungan terhadap partai terbesar ketiga sekaligus sayap-kanan di sana, Demokrat, mencaplok mayoritas blok kanan-tengah dan kiri-tengah yang memaksa pembaruan aliansi politik.

Löfven memenangkan dukungan dari 115 anggota parlemen, 77 abstain dan 153 memilih menentangnya.

Di bawah aturan Swedia, untuk bisa dipilih, seorang perdana menteri dapat diangkat jika suara menentang tidak lebih dari setengah total suara parlemen, dan jumlah dukungan melebihi abstain.

Sosok yang merupakan mantan tukang las dan pemimpin serikat buruh itu, berhasil dipilih dengan menawarkan konsesi besar, berjanji untuk memotong pajak, mereformasi pasar sewa perumahan, dan mengendurkan undang-undang ketenagakerjaan Swedia yang ketat.

Selengkapnya di sini...

Infografis Indonesia Australia
Hubungan Indonesia Australia (Liputan6.com/Trieyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya