Liputan6.com, Seoul - Militer Korea Selatan meminta maaf usai peluncuran rudal yang gagal selama latihan bersama dengan Amerika Serikat, memicu kekhawatiran di antara penduduk tempatnya di kota pesisir Gangneung.
Mereka melaporkan mendengar ledakan dan melihat api semalaman, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (5/10/2022).
Baca Juga
Pihak militer mengatakan tidak ada korban jiwa, namun tidak menyatakan permintaan maaf atas insiden itu sampai tujuh jam kemudian.
Advertisement
Peluncuran itu sebagai tanggapan atas penembakan rudal Korea Utara melintasi langit Jepang pada Selasa 4Â Oktober 2022 pagi.
Ini adalah pertama kalinya Pyongyang melepaskan rudal di atas Jepang sejak 2017, dan itu memicu unjuk kekuatan dari AS, Jepang, serta Korea Selatan dengan melakukan latihan militer.
Seoul dan Washington juga menembakkan peluru kendali ke Laut Timur -- juga dikenal sebagai Laut Jepang -- antara semenanjung Korea dan Jepang.
Militer Korea Selatan kemudian mengkonfirmasi bahwa salah satu rudal mereka gagal setelah diluncurkan, terpisah dengan yang diluncurkan oleh AS.
Militer juga mengatakan bahwa rudal Hyunmoo-2 membawa hulu ledak tetapi tidak meledak, dan meminta maaf karena menyebabkan kekhawatiran.
Warga di Gangneung mengatakan mereka melihat kilatan cahaya terang dan mendengar ledakan sekitar pukul 01:00 pada Rabu waktu setempat.
Mereka dibiarkan dalam kegelapan selama berjam-jam, dan banyak dari mereka memposting di media sosial bertanya-tanya apa yang terjadi, sambil berbagi foto dan video dari kejadian tersebut.
Â
Kilatan Menyala Terang
Rekaman itu menunjukkan kilatan seperti api yang menyala terang, dengan asap membubung dari kejauhan.
"Saya tidak bisa tidur, karena saya merasa cemas setelah mendengar ledakan itu," kata seorang pengguna media sosial menurut situs berita Kang Won Ilbo.
Sementara yang lain bertanya-tanya apakah ada pesawat yang jatuh.
Peluncuran rudal Korea Utara pada Selasa (4/10) adalah yang kelima dilakukan oleh Pyongyang dalam seminggu. Banyak dari uji coba misilnya dilakukan di jalur penerbangan yang mencapai ketinggian maksimal, menghindari penerbangan di atas negara tetangganya.
Pada September 2022, Korea Utara mengesahkan undang-undang yang menyatakan dirinya sebagai negara senjata nuklir, dengan pemimpin Kim Jong-un mengesampingkan kemungkinan pembicaraan tentang denuklirisasi.
Advertisement
Korea Utara Tembakkan Rudal ke Jepang, Jatuh ke Laut Pasifik
Sebelumnya, Korea Utara menembakkan rudal balistik ke atas Jepang pada Selasa (4 Oktober), memicu peringatan bagi penduduk untuk berlindung dan penangguhan sementara operasi kereta api di Jepang utara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dan penjaga pantai Jepang melaporkan uji coba rudal tersebut, yang diluncurkan di lepas pantai timur Korea Utara.
Pemerintah Jepang memperingatkan warganya untuk berlindung ketika rudal itu tampaknya telah terbang melewati wilayahnya sebelum jatuh ke laut Pasifik. Tetapi, Jepang dikatakan tidak menggunakan tindakan pertahanan apa pun untuk menghancurkan rudal itu.
TV Asahi, mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Korea Utara mungkin telah menembakkan rudal balistik antarbenua dan jatuh ke laut sekitar 3.000 km dari Jepang.
Peluncuran terbaru tersebut adalah yang kelima Pyongyang dalam 10 hari, di tengah pelenturan otot militer oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan, yang melakukan latihan trilateral anti-kapal selam pekan lalu dengan pasukan angkatan laut Jepang.
Korea Selatan menggelar pertunjukan persenjataan canggihnya sendiri pada hari Sabtu untuk menandai Hari Angkatan Bersenjatanya, termasuk beberapa peluncur roket, rudal balistik, tank tempur utama, drone, dan pesawat tempur F-35.
Tes tersebut mendorong East Japan Railway Co untuk menangguhkan operasi kereta apinya di wilayah utara, lapor penyiar Jepang NHK.
Persiapan Uji Coba Nuklir
Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir, yang mungkin akan dilakukan antara Kongres Partai Komunis China bulan ini dan pemilihan paruh waktu AS pada November, kata anggota parlemen Korea Selatan pekan lalu.
Sebelumnya, Korea Utara pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan timurnya, ungkap para pejabat Korea Selatan dan Jepang, yang menjadikannya peluncuran senjata putaran keempat Korea Utara dalam minggu ini -- yang dipandang sebagai respons terhadap latihan militer di antara saingannya.
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi dua peluncuran rudal Korea Utara yang berjarak 18 menit pada Sabtu pagi (1/10/2022), yang berasal dari wilayah ibu kota Korea Utara.
Advertisement