Liputan6.com, Kyiv - Hampir sepertiga pembangkit listrik di Ukraina hancur dalam sepekan terakhir akibat ulah Rusia.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy, terutama ketika Moskow terus menyerang infrastruktur ke Ukraina dengan rudal. Menanggapi hal ini, pihak Kyiv dan Barat pun menyebutnya sebagai kampanye untuk mengintimidasi warga sipil.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Channel News Asia, Rabu (19/10/2022), rudal telah menghantam pembangkit listrik di ibu kota Kyiv yang kemudian menewaskan tiga orang, dan di Kharkiv di timur, Dnipro dan Kryvyi Rih di selatan, dan Zhytomyr di barat, menyebabkan pemadaman dan melumpuhkan pasokan air. Di tempat lain, seorang pria tewas di flatnya yang hancur di Mykolaiv di selatan.
"Situasinya kritis sekarang di seluruh negeri ... Seluruh negara perlu bersiap untuk pemadaman listrik, air dan pemanas," Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor presiden Ukraina, mengatakan kepada televisi Ukraina.
Rusia telah secara terbuka mengakui menargetkan infrastruktur energi Ukraina dengan gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak sejak awal pekan lalu. Terkait hal ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan sebagai pembalasan yang sah atas ledakan di sebuah jembatan.
Kyiv dan Barat mengatakan dengan sengaja menyebut serangan infrastruktur sipil adalah kejahatan perang, dan serangan-serangan itu, yang ditujukan untuk membuat Ukraina tidak memiliki cadangan energi saat musim dingin tiba. Ini merupakan taktik terbaru Putin untuk meningkatkan perang, yang membuat pasukannya kalah.
Situasi di Ukraina Tegang
Dalam pengakuan langka tentang kesulitan yang dihadapi pasukan Rusia, komandan baru mereka Sergei Surovikin pada hari Selasa menggambarkan situasi militer di Ukraina "tegang", terutama di sekitar kota Kherson di selatan yang diduduki.
"Musuh terus berusaha menyerang posisi pasukan Rusia," katanya kepada saluran berita televisi Rossiya 24 milik negara.
Kepala wilayah Kherson yang dilantik Rusia mengatakan beberapa warga sipil dari empat kota akan dievakuasi, dengan alasan apa yang dia katakan adalah risiko serangan oleh pasukan Kyiv.
Advertisement
Serangan Rudal
Di Mykolaiv di Ukraina selatan, Reuters mendengar tiga ledakan pada Selasa dini hari. Sebuah rudal benar-benar menghancurkan satu sayap sebuah bangunan di pusat kota, sehingga meninggalkan kawah besar. Dalam pemandangan lain, seorang petugas pemadam kebakaran terlihat menarik jasad seorang pria dari puing-puing.
Rusia "mungkin mendapatkan kesenangan dari ini," kata Oleksandr, pemilik toko bunga di dekatnya.
Zelenskyy mengatakan Rusia terus mencoba meneror dan membunuh warga sipil Ukraina.
"Sejak 10 Oktober, 30 persen pembangkit listrik Ukraina telah hancur, menyebabkan pemadaman besar-besaran di seluruh negeri," tulisnya di Twitter.
Zelenskyy Tolak Ajakan Negosiasi dengan Putin
Zelenskyy mengulangi penolakannya untuk bernegosiasi dengan Putin yang katanya mengepalai "negara teroris".
Zelenskyy mengesampingkan negosiasi dengan Putin bulan lalu setelah pemimpin Rusia itu mengumumkan pencaplokan empat provinsi Ukraina.
Sedangkan Putin juga telah memanggil ratusan ribu tentara cadangan dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir sejak pertengahan September, setelah pasukannya menghadapi kekalahan yang memalukan di medan perang.
Tidak ada penjelasan segera tentang berapa banyak orang yang tewas dalam serangan hari Selasa secara keseluruhan. Sehari sebelumnya, Rusia mengirim segerombolan drone untuk menyerang infrastruktur di Kyiv dan kota-kota lain, hingga menewaskan sedikitnya lima orang.
Advertisement